Evaluasi Model Desa Konservasi di Taman Buru Masigit Kareumbi, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Masih sedikit penelitian model desa konservasi (MDK) yang dilakukan di taman buru padahal taman buru merupakan juga kawasan konservasi yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi keberterimaan dan implementasi MDK di Desa Sindulang dan Desa Tanjungawangi, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat peserta MDK. Masyarakat umumnya menerima adanya implementasi MDK di desanya masing-masing. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Sindulang yaitu penghijauan, budidaya bunga potong dan anggrek, serta pembentukan kelompok pemelihara air, sementara. kegiatan di Desa Tanjungwangi yaitu penghijauan, budidaya kelinci dan bantuan permodalan. Kegiatan yang dilaksanakan di kedua desa tidak berlanjut setelah berhentinya pendampingan pada tahun 2015. Kegiatan yang masih berlanjut sampai dengan saat ini adalah budidaya bunga potong di Desa Sindulang serta budidaya kelinci dan bantuan permodalan di Desa Tanjungwangi. Banyak kegiatan tidak berlanjut karena kurangnya kemampuan teknis masyarakat dan komoditas yang kurang cocok dengan kondisi lingkungan di lokasi MDK. Untuk keberlanjutan kegiatan setelah pendampingan selesai, maka kesiapan masyarakat dan pemilihan komoditas budidaya yang tepat merupakan kunci keberhasilannya. Kata kunci: keberlanjutan, MDK, pendampingan, pemberdayaan masyarakat