Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum sp.) dan Pembekuan terhadap Survival Rate Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Date
2021-06-10Author
Karima, Fafa Rizkon
Suwandi, Ruddy
Jacoeb, Agoes Mardiono
Metadata
Show full item recordAbstract
Distribusi ikan hidup pasca panen dapat dilakukan dengan perlakuan awal pemingsanan dengan bahan anestesi alami, yang salah satunya adalah kayu manis. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh pemberian larutan ekstrak kulit kayu manis dalam air terhadap waktu pingsan ikan mas, serta menentukan pengaruh lama pemberian pembekuan terhadap survival rate, kadar glukosa darah, kondisi mata dan insang ikan tersebut. Metode penelitian ini menentukan konsentrasi terbaik ekstrak kayu manis dengan berbagai konsentrasi dan memingsakan ikan menggunakan konsentrasi terbaik dengan waktu pembekuan yang berbeda. Konsentrasi terbaik ekstrak kayu manis adalah 1%, yang menyebabkan ikan pingsan setelah 1,580,04 menit. Nilai survival rate ikan dengan perlakukan pemingsanan setelah dibekukan mencapai 100% pada semua waktu pembekuan -13 oC. Kejutan 45 menit tanpa pemingsanan menghasilkan nilai 100%, sedangkan pada waktu 60 dan 75 menit menghasilkan nilai 88,89% dan 66,67%. Semakin lama pembekuan dapat menyebabkan pendarahan pada insang ikan mas dan terjadi kerusakan pada filamen insang. Waktu pembekuan yang semakin lama membuat nilai glukosa darah semakin meningkat. The distribution of live fish after harvest can be done by pretreatment with natural anesthetics, one of which is cinnamon. This study aims to determine the effect of giving a solution of cinnamon bark extract in water on the time of fainting of common carp, as well as to determine the effect of the duration of freezing on survival rate, blood glucose levels, the condition of the fish's eyes and gills. This research method determines the best concentration of cinnamon extract with various concentration and stunning the fish using the best concentration with different freezing time. The best concentration of cinnamon extract was 1%, which caused the fish to faint after 1.58 ± 0.04 minutes. The survival rate of fish by stunning after freezing reached 100% at all times of freezing temperature -13 ° C. A 45-minute freezing without stunning resulted 100%, while at 60 and 75 minutes the results were 88.89% and 66.67%. Freezing caused common carp gills bleeding and damaged the gill filaments. The longer the freezing temperature shock time increased the blood glucose value.
Distribusi ikan hidup pasca panen dapat dilakukan dengan perlakuan awal pemingsanan dengan bahan anestesi alami, yang salah satunya adalah kayu manis. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh pemberian larutan ekstrak kulit kayu manis dalam air terhadap waktu pingsan ikan mas, serta menentukan pengaruh lama pemberian pembekuan terhadap survival rate, kadar glukosa darah, kondisi mata dan insang ikan tersebut. Metode penelitian ini menentukan konsentrasi terbaik ekstrak kayu manis dengan berbagai konsentrasi dan memingsakan ikan menggunakan konsentrasi terbaik dengan waktu pembekuan yang berbeda. Konsentrasi terbaik ekstrak kayu manis adalah 1%, yang menyebabkan ikan pingsan setelah 1,580,04 menit. Nilai survival rate ikan dengan perlakukan pemingsanan setelah dibekukan mencapai 100% pada semua waktu pembekuan -13 oC. Kejutan 45 menit tanpa pemingsanan menghasilkan nilai 100%, sedangkan pada waktu 60 dan 75 menit menghasilkan nilai 88,89% dan 66,67%. Semakin lama pembekuan dapat menyebabkan pendarahan pada insang ikan mas dan terjadi kerusakan pada filamen insang. Waktu pembekuan yang semakin lama membuat nilai glukosa darah semakin meningkat.