Pengaruh Pemberian Suplemen Sumsum Tulang Sapi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Bunting terhadap Otot Rangka Anak Tikus
Date
2021Author
Ilman, Muhammad Habib
Estuningsih, Sri
Maheshwari, Hera
Metadata
Show full item recordAbstract
Kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang disebabkan kondisi Intrauterine Growth Retardation (IUGR) dapat dicegah dengan cara memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil. Sumsum tulang sapi yang memiliki kandungan gizi tinggi berpotensi untuk mencegah terjadinya IUGR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian suplemen pakan sumsum tulang sapi pada induk tikus bunting terhadap otot rangka anak tikus sebagai organ yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh anak tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel jaringan otot anak tikus putih (Rattus novergicus) yang diperiksa secara mikroskopis. Induk diberi perlakuan dalam bentuk pakan pada masa bunting. Pakan yang diberikan adalah pakan normal (PN), pakan penginduksi IUGR (IUGR), pakan sumsum tulang sapi Bali yang dipelihara secara semi-intensif (SBi), pakan sumsum tulang sapi Bali yang dipelihara secara tradisional (SBt), pakan sumsum tulang sapi Donggala yang dipelihara secara semi-intensif (SDi), dan pakan sumsum tulang sapi Donggala yang dipelihara secara tradisional (SDt). Anak tikus dari induk yang diberi perlakuan dinekropsi pada umur dua bulan, lalu diambil ototnya pada bagian kaki kiri belakang untuk kemudian dibuat preparat histologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Variabel penelitian yang diamati yaitu jumlah sel otot, jumlah bundel otot, dan jarak antara dua bundel otot. Hasil yang diperoleh dari pengamatan jaringan otot adalah kelompok SBt menghasilkan jumlah sel otot dan bundel otot yang lebih rendah dari kontrol, namun memiliki kualitas jarak antara dua bundel otot yang lebih baik. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dari kelompok kontrol dengan kelompok SBi, SDi, dan SDt. Namun demikian, pemberian suplemen sumsum tulang sapi Donggala yang dipelihara secara tradisional pada induk bunting memiliki kecenderungan tertinggi untuk mengoptimalkan perkembangan otot anak tikus.