Pengelolaan Ikan Famili Channidae Berbasis Keragaman Morfometrik dan Genetik di Perairan Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah.
View/ Open
Date
2021Author
Muhajirah, Eva
Kamal, Mohammad Mukhlis
Butet, Nurlisa Alias
Wibowo, Arif
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan famili Channidae atau Snakehead fish merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki bentuk kepala menyerupai ular yang merupakan ikan bernilai ekonomis penting secara ekonomi dan bergizi. Famili ini memiliki dua genera yaitu Channa dan Parachanna. Ikan anggota famili ini kaya akan albumin dan kandungan asam amino lengkap yang penting bagi kesehatan manusia dan telah lama dikenal sebagai obat tradisional dalam mempercepat proses penyembuhan luka. Potensi ikan gabus yang tinggi menyebabkan pengembangan yang penting bagi komoditas ikan ini. Keberadaan mereka di alam terancam oleh eksploitasi intensif dan hilangnya habitat dengan berbagai cara termasuk kebakaran hutan, konversi lahan menjadi perkebunan dan pemukiman. Jika tidak dilakukan upaya yang tepat untuk konservasi terhadap famili ini, kelestariannya tidak akan tercapai terutama seiring dengan peningkatan populasi manusia. Pada tahap awal validasi dan analisis kekerabatan spesies dalam famili Channidae melalui metode morfometrik dan genetik berguna dalam menentukan upaya konservasi menuju kelestariannya. Melalui kajian morfologi dan genetik, penelitian ini bertujuan untuk 1) memvalidasi spesies ikan famili Channidae di perairan Taman Nasional Sebangau berdasarkan karakter morfometrik dan genetik; 2) menganalisis hubungan kekerabatan ikan famili Channidae di perairan Taman Nasional Sebangau; 3) mengestimasi potensi morfometrik dan genetik sebagai informasi awal untuk menduga populasi ikan famili Channidae di Taman Nasional Sebangau; 4) mengusulkan rekomendasi pengelolaan perikanan Channidae. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2020 di perairan Taman Nasional Sebangau meliputi Sungai Katingan dan Sungai Sebangau. Ikan diperoleh dari nelayan yang menggunakan alat tangkap tradisional seperti kalang, bubu, renggeh, tempirai, pengilar dan pancing.
Analisis morfometrik dilakukan dengan menggunakan 29 karakter yang terbagi atas 18 karakter pada tampilan lateral (samping) dan 11 karakter pada tampilan dorsal (punggung). Analisis data keragaman morfometrik dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel, SPSS versi 23 dan XLSTAT yang terdiri dari uji Mann Whitney, analisis klaster dan analisis diskriminan. Untuk analisis genetik dilakukan dengan menggunakan penanda molekuler DNA mitokondria gen Cythochrome Oxydase Subunit I (COI) untuk validasi spesies Channa dan penanda Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) untuk menduga populasi spesies Channa micropeltes. Analisis data keragaman genetik dilakukan dengan menggunakan software MEGA X dan DNAsp versi 6 untuk melakukan pengeditan hasil sekuensing, situs nukleotida spesifik, menghitung jarak genetik, konstruksi pohon filogenetik, dan keragaman genetik.
Identifikasi menggunakan atribut eksternal yang terlihat menunjukkan bahwa ikan famili Channidae dari Sungai Katingan dan Sebangau memiliki visual yang sama seperti pada buku identifikasi juga pada situs Fishbase yang terdiri atas enam spesies channa yaitu C.bankanensis, C.lucius C.marulioides, C.micropeltes, C.pleurophthalma dan C.striata. Berdasarkan analisis keragaman morfometrik menunjukkan bahwa ikan famili Channidae antar Sungai Katingan dan Sebangau ditemukan beberapa karakter morfometrik yang berbeda. Adanya keragaman morfometrik ikan menunjukkan bahwa ikan famili Channidae dari Sungai Katingan dan Sungai Sebangau diduga berasal dari satu unit stok yang sama. Analisis molekuler berhasil memvalidasi ikan famili Channidae di perairan TNS dengan menggunakan penanda mtDNA Gen COI, ditemukan enam spesies Channa yaitu C.bankanensis, C.lucius, C.marulioides, C.micropeltes, C.pleurophthalma dan C.striata. Hasil uji statistik (p-value) menunjukkan bahwa spesies Channa dari Sungai Katingan maupun Sungai Sebangau memiliki keragaman genetik dengan kriteria baik/tinggi dengan kisaran nilai 0,5000 – 1,000, sehingga dapat dikatakan bahwa populasi ikan masih dalam kondisi stabil. Hubungan kekerabatan antar spesies Channa ditunjukkan berdasarkan nilai jarak genetik yang direkonstruksi pada pohon filogeni yang membentuk tiga klaster yang berbeda yaitu spesies C.bankanensis dengan C.lucius, C.micropeltes dengan C.pleurophthalma, dan C.marulioides dengan C.striata. DNA barcoding berdasarkan penanda mtDNA gen COI menunjukkan efisiensi yang tinggi untuk mengidentifikasi spesies ikan. Sedangkan penanda RAPD menduga status stok populasi spesies C.micropeltes berdasarkan nilai keragaman genetik cenderung rendah dan berpotensi rendah. Diprediksi pada masa yang akan datang populasi C.micropeltes di perairan TNS cenderung homozigot secara genetik. Berdasarkan informasi keragaman morfometrik dan genetik, perairan TNS dapat direkomendasikan sebagai perairan yang memiliki stok ikan famili Channidae yang berpotensi unggul sebagai sumber genetik dalam pengelolaan sumberdaya Channa, baik untuk domestikasi, translokasi, maupun restoking sebagai tahapan dasar untuk pengembangan perikanan secara berkelanjutan.
Collections
- MT - Fisheries [2932]