Model Hasil Tegakan Jati Plus Perhutani Studi Kasus di KPH Madiun dan KPH Saradan
Abstract
Jati Plus Perhutani (JPP) merupakan jenis jati unggulan yang diharapkan
menggantikan jati konvensional yang daurnya relatif sangat panjang. Penyusunan
model hasil tegakan JPP ditujukan untuk mengatur hasil tegakan JPP sesuai dengan
kondisi tempat tumbuhnya. Model hasil tegakan JPP disusun dari 200 plot contoh
yang tersebar di KPH Madiun dan KPH Saradan. Model hasil tegakan terbaik
adalah Model Vanclay (1994) untuk menduga pertumbuhan diameter, bidang dasar,
volume dan biomassa tegakan, sedangkan Model Clutter et al. (1983) untuk
menduga pertumbuhan tinggi dan peninggi tegakan. Model di atas dianalisis dengan
pendekatan regresi non-linear. Model Hasil tegakan JPP dapat digunakan untuk
menentukan pertumbuhan tegakan JPP pada berbagai kualitas tempat tumbuh dan
umur tertentu. Model Hasil tegakan JPP juga dapat digunakan untuk keperluan
penetapan daur dan pengaturan hasil tegakan.
Collections
- UT - Forest Management [2836]