Karakteristik Karkas dan Bobot Potongan Komersial Sapi Bali dan Silangan Bali-Angus
Abstract
Potongan komersial karkas bertujuan untuk meningkatkan nilai jual pada karkas. Hasil potongan komersial karkas memiliki kualitas yang berbeda-beda sehingga harga jual atau nilai ekonomisnya juga berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik karkas dan bobot potongan komersial sapi Bali dan silangan Bali-Angus hasil penggemukan. Ternak sapi yang digunakan sebanyak lima ekor sapi Bali jantan berumur I0 sampai I2 dengan bobot potong 235,20 ± 28,00 kg dan lima ekor sapi silangan Bali-Angus jantan berumur I0 sampai I2 dengan bobot potong 338,60 ± 74,80 kg. Peubah yang diamati yaitu karakteristik karkas meliputi bobot potong, bobot dan persentase karkas panas, bobot dan persentase karkas dingin, persentase chilling loss, dan persentase bobot potongan komersial dari karkas dingin yang terdiri dari tujuh potong pada bagian Forequarter serta delapan potong pada bagian Hindquarter. Data dianalisis dengan menggunakan prosedur T-test. Peubah karakteristik karkas yaitu bobot potong, bobot karkas panas dan dingin menunjukkan sapi Bali-Angus nyata lebih tinggi dari sapi Bali (P<0,05), sedangkan peubah karakteristik karkas lainnya tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Bobot potongan komersial dari karkas dingin pada bagian shank depan, chuck tender, topside, shank belakang, knuckle, flank, dan persentase potongan komersial dari karkas dingin pada bagian brisket menunjukkan sapi Bali-Angus nyata lebih tinggi dari sapi Bali (P<0,05), sedangkan untuk potongan komersial lainnya tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hal ini dapat disebabkan karena perbedaan umur dan bobot potong yang dicapai kedua bangsa sapi tersebut belum mencapai kondisi yang optimal.