Efek Alelopati antara Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) dan Kentang (Solanum tuberosum L.) pada Pertumbuhan Tanaman: Uji ex vitro
View/ Open
Date
2020Author
Kholilah, Neneng
Ratnadewi, Yuliana Maria Diah
Hamim
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya tanaman cabai (Capsicum annuum L.) dan kentang (Solanum tuberosum L.) di Indonesia banyak dilakukan dengan teknik tumpang sari karena dinilai lebih mampu meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu syarat tanaman yang akan ditumpangsarikan adalah tidak mendapatkan pengaruh buruk alelopati dari tanaman lain di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek alelopati antara tanaman cabai dan tanaman kentang terhadap pertumbuhan kedua tanaman tersebut, serta menguji alelokimia yang terkandung dalam media tumbuhnya secara kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan. Perlakuan pertama (P1), bibit cabai dan kentang ditanam pada media bekas tanaman lain dari spesies yang sama setelah dua minggu penumbuhan, lalu pertumbuhannya diamati selama satu minggu; perlakuan kedua (P2), bibit cabai dan kentang ditanam pada media bekas tanaman lain dari spesies yang berbeda setelah dua minggu penumbuhan, lalu pertumbuhannya diamati selama satu minggu; dan perlakuan ketiga (P3), bibit cabai dan kentang ditanam berdampingan pada satu media yang sama selama tiga minggu. Kontrol (K) berupa bibit cabai dan kentang ditanam secara monokultur selama tiga minggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek alelopati antara tanaman cabai dan kentang yang bersifat menghambat pertumbuhan cabai, dan perlakuan P3 memberikan hambatan pertumbuhan paling besar dibandingkan perlakuan lainnya. Tanaman cabai juga diduga memiliki efek autotoksisitas yang bersifat menghambat pertumbuhannya. Efek alelopati antara kedua tanaman tersebut tidak dapat diamati pada kentang karena tanaman mati akibat pengaruh lingkungan yang kurang sesuai. Hasil uji kualitatif alelokimia menunjukkan semua media tanam, baik pada cabai maupun kentang tidak mengandung senyawa fenolat, namun semua media perlakuan cabai yang berinteraksi dengan tanaman kentang (perlakuan P2 dan P3) dan semua media tanam kentang positif mengandung alkaloid. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan pertumbuhan yang terjadi disebabkan efek alelopati antar kedua jenis tanaman tersebut, antara lain oleh kelompok senyawa alkaloid.
Collections
- UT - Biology [2145]