Pemanfaatan Data VIIRS Boat Detection dan Vessel Monitoring System Untuk Pengawasan Aktivitas Kapal Perikanan di Taman Wisata Perairan Anambas
Date
2021Author
Saputra, Annas
Wahyuningrum, Prihatin Ika
Wiryawan, Budy
Metadata
Show full item recordAbstract
Aktivitas pelanggaran penangkapan ikan pada zona larang tangkap kawasan Taman Wisata Perairan (TWP) menyebabkan berbagai permasalahan yang harus ditangani oleh Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pekanbaru (LKKPN Pekanbaru) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kapal perikanan yang beroperasi di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas, mendeteksi kemungkinan adanya aktivitas pelanggaran penangkapan ikan pada zona larang tangkap TWP Anambas, serta membandingkan pelanggaran penangkapan ikan yang terjadi pada zona larang tangkap TWP Anambas. Penelitian ini menggunakan data VIIRS Boat Detection (VBD) dan Vessel Monitoring System (VMS). Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, spasial overlay, dan analisis komparatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penangkapan ikan di TWP Anambas tidak hanya dilakukan oleh kapal yang berukuran 1-10 GT, namun terdapat aktivitas penangkapan yang dilakukan oleh kapal berukuran 30 GT atau lebih. Berdasarkan analisis spasial overlay, terdapat kesesuaian data antara data VBD dengan data VMS pada kawasan TWP Anambas. Beberapa rekomendasi tindakan dalam pengembangan pengawasan aktivitas kapal perikanan pada zona larang tangkap diantaranya adalah 1) penggunaan data satelit dan piranti penelusuran jejak sebagai early warning system dalam kegiatan pengawasan kapal perikanan; 2) mengembangkan algoritma yang dapat mengolah dan menganalisis langsung data mengenai sebaran dan posisi kapal pada kawasan konservasi perairan; 3) menandai/ marking transmitter kapal perikanan yang terdeteksi melakukan pelanggaran pada zona larang tangkap kawasan; 4) mengambil menyita SIPI (Surat izin penangkapan ikan) kapal perikanan yang terbukti melakukan pelanggaran Fishing violation activities in the no-take zone of the Marine Protected Area (TWP) cause various problems that must be addressed by the Pekanbaru National Marine Conservation Area (LKKPN Pekanbaru) and the Ministry of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia. This research aims to identify fishing boats operating in the waters of the Anambas Islands Regency, detect possible fishing violations that occur in the no-take zone of TWP Anambas, compare fishing violations that occur in the no-take zone of TWP Anambas. This research uses VIIRS Boat Detection (VBD) and Vessel Monitoring System (VMS) data. The data analysis used was descriptive analysis, spatial overlay, and comparative analysis. The results showed that fishing activities in TWP Anambas were not only carried out by boats measuring 1-10 GT, but there were fishing activities carried out by vessels of 30 GT or more. Based on the spatialanalysis overlay, there is data compatibility between VBD data and VMS data in the TWP Anambas area. Several recommendations for actions in the development of monitoring of fishing vessel activities in the no-take zone include 1) using satellite data as an early warning system in fishing vessel surveillance activities; 2) developing algorithms that can process and analyze data directly on distribution patterns and ship positions in marine protected areas; 3) marking fishing boat transmitters detected in fishing violations in the no-take zone area; 4) take or confiscate a fishing boat SIPI (fishing permit) proven to have committed a violation