Dampak Kapal Kandas (Ship Grounding) di Terumbu Karang Berdasarkan Kategori Substrat dan Tipe Kapal di Perairan Indonesia
Abstract
Indonesia sebagai negara kepulauan rentan terhadap kerusakan terumbu
karang akibat kandasnya kapal dan kurang menjadi perhatian ilmuwan, pengelola,
penyelam serta pelaut itu sendiri. Kandasnya kapal di terumbu karang
mengakibatkan kerusakan fisik dan biologis parah, termasuk tercabut dan
terhempas atau hancurnya kerangka karang, terangkat dan berpindahnya sedimen,
serta hilangnya kompleksitas tiga dimensi. Sebagian besar dampak kerusakannya
sangat parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil terumbu karang
terdampak, kondisi substrat dasar perairan, memetakan tipe serta tingkat kerusakan
terumbu karang, jenis karang terdampak, dan mengkuantifikasi luasan areal
kerusakan terumbu karang.
Pengukuran luasan kerusakan menggunakan metode fishbone, sedangkan
level kerusakan dan dampaknya menggunakan metode Line Intercept Transect
(LIT), underwater photo transect (UPT) dan transek sabuk.
Profil terumbu karang yang dominan tertubruk kapal adalah tipe gosong
terumbu (patch reef) yang jarang terlihat muncul ke permukaan dan sebagian besar
terjadi karena kesalahan manusia (human error). Area kerusakan yang
teridentifikasi yaitu area terlindas, gundukan, hempasan, parsial dan dispersal.
Terjadi perubahan substrat dasar perairan yang sangat signifikan baik oleh kapal
Bulk carrier, tongkang (Barge) dan Landing Craft Tank (LCT) serta Pinisi.
Kematian karang keras hidup mencapai 100% pada Total luasan kerusakan
terumbu karang oleh 3 kapal tipe bulk carrier mencapai 69.564 m2
dan ditemukan
97 jenis yang terdampak. Selanjutnya total luasan kerusaka karang oleh 4 buah
kapal tipe barge dan LCT mencapai luas 38.890 m2
dan ditemukan ada 109 jenis
karang yang terdampak, sedangkan untuk 2 buah kapal pinisi telah merusak
terumbu karang seluas 163,81m2
dengan 90 jenis karang yang terdampak.
Collections
- MT - Fisheries [3011]