Strategi Pengembangan Koperasi Pengolahan Rumput Laut dengan Pendekatan Business Model Canvas
View/ Open
Date
2020Author
Mahdi, Ammar Fathin
Baga, Lukman M
Burhanuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Pesisir pantai dan laut di Indonesia erat kaitannya dengan sumberdaya dan
potensi komoditas perikanan dan kelautan yang sangat besar. Salah satu komoditas
budidaya laut Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar dunia adalah rumput
laut. Namun tren penjualan komoditas rumput laut yang dilakukan oleh mayoritas
pembudidaya rumput laut lokal masih sebatas sebagai raw materials. Sehingga
pemerintah berupaya untuk memperkuat industri pengolahan rumput laut nasional,
agar dapat menjadi salah satu komoditas unggulan. Koperasi Mina Agar Makmur
adalah salah satu pemasok terbesar bahan baku rumput laut ke industri pengolahan
rumput laut di wilayah Jawa Barat. Namun dalam operasionalnya Koperasi Mina
Agar Makmur masih memiliki kendala terkait fluktuasi kuantitas dan kualitas
produksi, sehingga perlu dilakukan perencanaan strategi sebagai upaya untuk
melakukan perbaikan dan pengembangan pada kegiatan bisnisnya. Salah satu
pendekatan dalam merumuskan strategi adalah dengan analisis Business Model
Canvas.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) memetakan model bisnis koperasi
pengolahan rumput laut, 2) menganalisis faktor lingkungan usaha koperasi
pengolahan rumput laut, dan 3) merumuskan alternatif strategi dalam bentuk
prototype model bisnis koperasi pengolahan rumput laut berdasarkan pendekatan
Business Model Canvas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April
2019 dengan melakukan observasi langsung, wawancara dan FGD dengan
pengurus serta anggota koperasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif yang disusun berdasarkan pemetaan Business Model
Canvas (BMC), kemudian dilanjutkan dengan analisis faktor lingkungan internal
dan eksternal koperasi. Selanjutnya baru dilakukan analisis SWOT pada masingmasing
elemen dalam BMC tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan kombinasi
kerangka kerja 4-langkah Blue Ocean Strategy untuk merumuskan prototype BMC
sebagai strategi bisnis yang baru.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pemetaan BMC menunjukkan bahwa
perlunya perubahan strategi karena masih terdapat segmen konsumen yang
potensial dan belum tercapai oleh koperasi seperti konsumen akhir untuk produk
olahan rumput laut, kemudian adanya peluang untuk mengembangkan inovasi
produk olahan rumput laut baru, serta peluang untuk mengembangkan aktivitas
bisnis yang sudah berjalan selama ini. Selanjutnya dari hasil analisis faktor
lingkungan usaha dalam bentuk SWOT terdapat beberapa isu strategis pada elemen
BMC. Dari segi kekuatan, koperasi mampu memanfaatkan rumput laut menjadi
produk olahan yang memiliki nilai tambah serta segmen pelanggan yang sudah
tersegmentasi dengan baik. Berikutnya dari segi kelemahan, koperasi belum
mampu memenuhi jumlah pemintaan pelanggan, kapasitas dan kemampuan
produksi yang belum optimal, serta kualitas bahan baku rumput laut yang masih
berflukstuasi. Selanjutnya peluang, terdapat peluang pengembangan inovasi produk
olahan kreatif rumput laut, peluang penambahan fasilitas penunjang kegiatan
produksi, peluang pemanfaatan teknologi dalam pelayanan pelanggan dan
hubungan kemitraan, serta ekstensifikasi kemitraan yang sebelumnya sudah
v
terjalin. Selain itu juga terdapat ancaman, berupa ketergantungan pada sumber
pendapatan utama serta kualitas bahan baku yang tidak stabil. Kemudian dari hasil
pemetaan BMC dan analisis SWOT tersebut dikombinasikan dengan analisis 4
actions framework dari Blue Ocean Strategy sehingga tergambarkan perubahan
yang terjadi pada tiap-tiap elemen dalam BMC saling memengaruhi satu dengan
yang lainnya.
Pada penelitian ini menghasilkan dua alternatif prototype BMC yang dapat
menjadi rekomendasi bagi Koperasi Mina Agar Makmur dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya di masa yang akan datang. Alternatif prototype BMC pertama
fokus pada pengembangan unit bisnis yang sudah berjalan selama ini, perluasan
segmen pelanggan baru, pemanfaatan peluang inovasi produk dan pemanfaatan
teknologi dalam hubungan dengan konsumen. Sedangkan alternatif prototype BMC
kedua fokus pada penguatan unit bisnis sekunder milik koperasi, pengembangan
dan peningkatan kompetensi anggota koperasi, serta pemanfaatan teknologi dalam
keanggotaan koperasi.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]