Penampilan Reproduksi Sapi Persilangan F1 dan F2 Simental Serta Hubungannya dengan Kadar Hormon Estrogen dan Progesteron Pada Dataran Tinggi Sumatera Barat
Abstract
Upaya peningkatan kemampuan produksi sapi lokal PO sebagai sapi Bos indicus telah dilakukan melalui persilangan dengan sapi Bos taurus salah satunya adalah Simental. Hasil persilangan mempunyai performan yang sangat baik dan disukai masyarakat, sehingga kandungan darah Simental terus ditingkatkan melalui metode Back cross. Kemampuan reproduksi ternak selain dipengaruhi faktor genetik juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama temperatur, pakan dan pemeliharaan. Lingkungan juga akan mempengaruhi level hormon estrogen dan progesteron sebagai hormon utama pada saat estrus dan terjadinya kebuntingan. Daya dukung lingkungan tropis akan berkurang terhadap sapi persilangan Simental seiring dengan peningkatan kandungan darah sapi tersebut pada sapi lokal. Sejauh ini sangat sedikit laporan mengenai kemampuan reproduksi sapi persilangan Simental, sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi efisiensi reproduksi, mengevaluasi intensitas estrus dan tingkat kebuntingan serta mengevaluasi level hormon estrogen dan progeteron sapi persilangan F1 dan F2 Simental. Sebanyak 40 ekor sapi digunakan untuk mengevaluasi intensitas estrus dan tingkat kebuntingan, masing-masing 13 ekor F1 Simental 17 ekor F2 Simental dan 10 ekor lokal PO sebagai kontrol. Intensitas estrus yang diukur meliputi perubahan tingkah laku, perubahan vulva, cairan serviks dan ereksi uterus. Juga dilakukan pengukuran estrus dengan heat detector, kemudian sapi-sapi ini diinseminasi. Sebanyak 27 ekor sapi bersiklus normal digunakan untuk mengetahui kadar hormon estrogen dan progesteron, masing-masing 9 ekor untuk ketiga bangsa sapi. Pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar estrogen dilakukan sehari sebelum estrus, pada saat estrus dan inseminasi dan sehari setelah estrus, level progesteron pada hari ke 12, 21 dan 24 setelah inseminasi. Selain pengamatan, juga digunakan metode survei untuk mengetahui kemampuan reproduksi pada 268 ekor sapi yang terdiri dari 100 ekor F1 Simental, 100 ekor F2 Simental dan 68 ekor sapi lokal PO sebagai kontrol. Data survei meliputi service perconception (S/C) dara, estrus setelah melahirkan, waktu kawin setelah melahirkan, S/C induk serta calving interval (CI).
Collections
- MT - Veterinary Science [911]