Determinan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia
Abstract
IPM Indonesia menunjukkan tren positif, bahkan sudah masuk kategori tinggi sejak tahun 2016. Namun keberhasilan dilevel nasional masih belum diikuti secara merata dilevel provinsi, tingkat disparitas masih tinggi. Penelitian ini bertujuan melihat determinan IPM di Indonesia. Model regresi data panel terbentuk dari hasil analisis klaster dengan metode K-means menggunakan jarak Manhattan. Data yang digunakan untuk analisis klaster adalah data panel indeks pembentuk IPM menurut provinsi tahun 2010-2019. Hasil dari analisis klaster membentuk 5 klaster optimum, dengan klasifikasi klaster 1 IPM kategori sedang, klaster 2 juga sedang tapi tidak lebih baik dari klaster 1, klaster 3 kategori tinggi, klaster 4 kategori rendah, dan klaster 5 kategori tinggi. Dari 5 klaster yang terbentuk hanya 4 klaster yang dianalisis dengan REM. Hasil estimasi REM menunjukkan bahwa persentase pengguna listrik dan PAD berpengaruh signifikan dan positif terhadap capaian IPM pada 4 klaster, sedangkan program kesehatan gratis hanya berpengaruh pada klaster 4 saja dan program BSM berpengaruh pada klaster 1 dan 3. Untuk investasi PMDN tidak berpengaruh terhadap capaian IPM.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]