Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Persepsi Masyarakat terhadap Pemborosan Pangan: Studi Kasus pada Rumah Makan di Kota Bogor
Date
2021Author
Sari, Dita Febriana
Syaukat, Yusman
Raswatie, Fitria Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Rumah makan merupakan salah satu penghasil pemborosan pangan terbesar, termasuk rumah makan di Kota Bogor. Kota Bogor memiliki jumlah rumah makan dalam jumlah cukup besar dan terus meningkat setiap tahunnya. Pangan yang disajikan di rumah makan tidak seluruhnya habis terjual dan dikonsumsi, sehingga menimbulkan hilangnya nilai ekonomi dari pangan yang terbuang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi volume (berat) dan nilai kerugian ekonomi dari food waste, menganalisis proses terjadinya pemborosan pangan, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap pemborosan pangan. Metode yang digunakan adalah pendekatan model Djekic, cost of wasted food dengan menggunakan pendekatan harga pasar, analisis deskriptif, dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok pangan sayur merupakan pemborosan pangan paling tinggi dari sisi produsen dan unggas sebagai pemborosan pangan paling tinggi dari sisi konsumen. Nilai kerugian ekonomi yang ditanggung akibat pemborosan pangan paling tinggi yaitu pada rumah makan sedang dan paling rendah adalah rumah makan kecil. Berdasarkan sisi produsen, perlakuan terhadap sisa makanan yaitu dibuang, disimpan untuk di jual kembali, dikonsumsi sendiri, dan di daur ulang, sedangkan dari sisi konsumen sebagian besar membiarkan pangan yang tersisa daripada membungkusnya. Seluruh produsen dan konsumen rumah makan di Kota Bogor memiliki pengetahuan yang baik dalam upaya pencegahan pemborosan pangan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata memengaruhi perilaku ekonomi dan persepsi masyarakat terhadap pemborosan pangan pada rumah makan di Kota Bogor adalah jenis kelamin, pendapatan, waktu makan, dan kebiasaan.