Show simple item record

dc.contributor.advisorJuliandi, Berry
dc.contributor.advisorAstuti, Rika Indri
dc.contributor.authorRezki, Rezki
dc.date.accessioned2021-02-05T13:34:25Z
dc.date.available2021-02-05T13:34:25Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105737
dc.description.abstractHipokampus merupakan bagian otak yang berperan penting dalam penyimpanan memori. Hipokampus terdiri atas dua bagian, yakni dentate gyrus (DG) dan cornu ammonis (CA). Pada DG merupakan tempat terjadinya proses neurogenesis. Neurogenesis merupakan pembentukan sel-sel neuron baru di dalam otak. Proses neurogenasis dipengaruhi oleh faktor fisiologi maupun patologis didalam tubuh. Faktor fisiologis dalam tubuh terjadi antara hubungan dua arah yaitu otak dan sistem pencernaan atau gut brain axis. Salah satu yang berperan pada proses ini adalah mikrobium usus. Mikrobium usus berkontribusi pada pusat kognitif dan mood seperti kinerja memori, depresi, kecemasan, stres dan proses inflamasi. Mikrobium usus berperan untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi usus serta menghubungkan emosional dan pusat-pusat kognitif otak dengan perifer usus namun jika terjadi gangguan pada sistem percernaan akan berpengaruh ke otak begitupun sebalikya. Saat ini, makanan fermentasi mulai di kenal oleh masyarakat luas, tidak hanya meningkatkan daya simpan makanan dan kaya gizi, tapi juga dapat membantu menambah bakteri baik dalam usus. Makanan fermentasi adalah jenis makanan yang diolah dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan lainnya. Salah satu makanan fermentasi yaitu dangke. Dangke merupakan makanan tradisional yang melalui proses fermentasi berbahan dasar susu yang dapat dijadikan sebagai probiotik. Dangke mengandung berbagai jenis bakteri asam laktat. Namun penelitian tentang dangke dapat meningkatkan mikrobium usus dan neurogenesis pada hipokampus belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian dangke dalam meningkatkan mikrobium di saluran pencernaan yang berpengaruh terhadap pola prilaku dan neurogenesis pada hipokampus. Penelitian ini menggunakan mencit jantan galur Deutchaland Denken Yonken (DDY) yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kontrol (K), perlakuan PD I (30% dangke), dan perlakuan PD II (60% dangke). Mencit diberikan dangke selama 30 hari. Aspek yang diamati pada penelitian ini adalah prilaku dengan menggunakan uji Y maze alternation dan Novel Object Recognition, neurogenesis sel di dentate gyrus dan kosentrasi jumlah sel bakteri asal feses mencit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mencit yang diberikan perlakuan 60% dangke memiliki memori spasial dan kinerja recognition memory tertinggi, diikuti oleh pemberian 30% dangke. Hasil ini didukung oleh pengamatan densitas stem cell dentate gyrus, yaitu sel putative NPC dan sel granular mengalami peningkatan dan sel apoptosis mengalami penrunan saat jumlah mikrobium meningkat. Oleh sebab itu, pemberian dangke dengan kosentrasi tinggi berkontribusi dalam meningkatkan mikrobium usus yang bersamaan dengan peningkatan kinerja memori.id
dc.description.sponsorshipPenelitian ini didukung oleh hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Indonesia kepada Berry Juliandi (No. 4101 / IT3.L1 / PN / 2019).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB universityid
dc.titleAnalisis Neurogenesis Hipokampus dan Dinamika Bakteri Usus Mencit (Mus musculus) Yang Dipengaruhi Pemberian Makanan Fermentasi Dangkeid
dc.title.alternativeHippocampus Neurogenesis Analysis and The Dynamics of Mice (Mus musculus) Gut Bacteria Affected by Fermented Dangke Feedingid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDangkeid
dc.subject.keywordmemoriid
dc.subject.keywordneurogenesisid
dc.subject.keywordmikrobium ususid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record