Landscape Planning of Historical Tourism Route of Siak Malay Sultanate in Siak Sri Indrapura
Abstract
Siak Sri Indrapura City designates as the National Cultural Heritage regarding the Siak Sultanate Historic Area (1723-1945). Some heritages of Siak Sultanate have become historical tourism objects, but they cannot yet convey the Siak Sultanate history. Therefore, the historical tourism route plan is needed. This study aims to identify the use of historical landscapes in Siak Sri Indrapura; identifying historical tourism objects; analyze the potential of historical tourism objects, and; create a landscape plan for the historical tourism route of the Siak Sultanate. The analysis used in this study is the historical landscape significance value analysis to assess the originality and uniqueness of the historic landscape, spatial analysis to obtain suitable land for historical tourism areas, and descriptive analysis to assess other aspects of the Siak Sultanate history. Part of the historical landscapes in Siak Sri Indrapura have become historical tourism areas, and there are 27 Siak Sultanate heritages found during the survey. Based on the analysis result, all the heritages and Siak Sri Indrapura areas are suitable to be developed into historical tourism areas. This research's output is the historical tourism route map and the estimated historical tourism activity table in the Siak Sultanate area. The Siak Sultanate tourism area divides into four: The Beginning of Siak Sultanate, The Sultan's and Datuk Tomb, The Palace, and The Colonial. The separation of the area based on location considerations and historical links between historical sites. With the historical tourism route plan, tourists can quickly learn and understand each Siak Sultanate heritage objects' historical linkages. Kota Siak Sri Indrapura dulunya adalah pusat pemerintahan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang didirikan oleh Raja Kecik pada tahun 1723 dan berakhir pada tahun 1945 setelah Sultan Syarif Kasim II menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beberapa peninggalan dari Kesultanan Siak di masa lalu telah terdaftar sebagai cagar budaya nasional. Saat ini, pemerintah daerah Siak secara intensif mengembangkan sektor pariwisata, khususnya untuk wisata sejarah dan budaya Kesultanan Siak. Namun, proses pembangunan ini belum optimal karena hanya terfokus pada objek peninggalan Kesultanan Siak yang telah terdaftar sebagai cagar budaya. Selain itu para wisatawan yang berkunjung ke Siak hanya menikmati obyek wisata, tanpa mengetahui keterkaitan sejarah antar masing- masing objek tersebut, sehingga dibutuhkan perencanaan jalur wisata sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan lanskap sejarah di Siak Sri Indrapura; mengidentifikasi objek-objek wisata sejarah; menganalisis potensi daya tarik objek wisata sejarah; dan menyusun rencana lanskap jalur wisata sejarah Kesultanan Melayu Siak di Siak Sri Indrapura. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis nilai signifikansi lanskap sejarah untuk menilai keaslian dan keunikan lanskap bersejarah, analisis spasial untuk mendapatkan lahan yang sesuai untuk kawasan wisata sejarah, dan analisis deskriptif untuk menilai aspek lainnya yang terkait dengan sejarah Kesultanan Siak. Sebagian dari kawasan lanskap sejarah peninggalan Kesultanan Siak Sri Indrapura telah menjadi kawasan wisata, dan terdapat 27 objek atau situs sejarah yang terkait dengan Kesultanan Siak. Berdasarkan hasil analisis ini diketahui bahwa seluruh situs tersebut dan Kota Siak Sri Indrapura memiliki kesesuaian untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata sejarah. Hasil dari penelitian ini adalah peta jalur wisata sejarah dan tabel estimasi aktivitas wisata sejarah Kesultanan Siak. Lokasi dari masing-masing situs sejarah terpisah di beberapa kelurahan. Sehingga untuk menghubungkan antar objek dan situs sejarah, dilakukan perencanaan jalur wisata sejarah. Jalur wisata sejarah dibagi menjadi empat kawasan, yaitu Kawasan Awal Peradaban Siak, Kawasan Makam Sultan dan Para Datuk, Kawasan Istana, dan Kawasan Kolonial. Pembagian kawasan tersebut berdasarkan pertimbangan lokasi dan keterkaitan sejarah antar objek dan situs sejarah. Dengan adanya rencana jalur wisata sejarah, sehingga mempermudah wisatawan dalam mempelajari keterkaitan sejarah antar objek wisata peninggalan Kesultanan Siak yang dikunjungi.
Collections
- MT - Agriculture [3683]