Analisis Sebaran C-organik Tanah di PT Perkebunan Buah Subang
Date
2021-02Author
Rahmah, Irma Najmi
Suryaningtyas, Dyah Tjahyandari
Widjaja, Hermanu
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan pertanian yang digunakan secara terus-menerus dapat menurunkan
kesuburan tanah. Salah satu indikator kesuburan tanah adalah bahan organik tanah.
Pengukuran kadar bahan organik dapat ditentukan dengan menganalisis kandungan
C-organik tanah. Penelitian ini bertujuan mempelajari sebaran kandungan Corganik
dalam tanah di PT Perkebunan Buah Subang dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, meliputi kondisi lingkungan dan karakteristik tanah.
Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit dengan memperhatikan
perbedaan kemiringan lereng dan tipe penggunaan lahan. Hasil penelitian
menunjukkan kandungan C-organik tertinggi yaitu 3.13% terdapat pada
penggunaan lahan hutan bambu, kemiringan 30–45% sedangkan kadar C-organik
terendah yaitu 1.36% terdapat pada lahan terbuka, kemiringan 30-45%. Nilai pH
tanah di lokasi penelitian termasuk sangat masam sampai agak masam (3.4 – 5.69),
nilai KTK tanah sangat rendah sampai rendah (3.81 me/100 g –16.4 me/100 g).
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tipe penggunaan lahan memiliki korelasi
kuat dengan C-organik tanah dengan nilai konstanta korelasi 0.729 . Selanjutnya,
dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh hasil bahwa tipe
penggunaan lahan dan lereng memiliki keterkaitan dengan kandungan C organik
tanah dengan nilai konstanta masing-masing adalah 0.119 dan 0.015. Agricultural land used continuously can reduce soil fertility. One of the
indicators of soil fertility is soil organic matter. Organic matter content is measured
by analyzing the soil organic-C content. The objective of this study was to
determine the distribution of soil organic-C content in PT. Perkebunan Buah
Subang and the factors that affect it, including environmental conditions and soil
characteristics. Soil sampling was carried out in a composite with notice the
differences in slope and land use types. The results showed that the highest organic-
C content was 3.13% in bamboo forest land use, a slope of 30-45%, while the lowest
organic-C content was 1.36% in bare land, a slope of 30-45%. Soil pH values at the
research location were very acid to slightly acid (3.4 - 5.69), the soil cation
exchange capacity values were very low to low (3.81 me/100 g – 16.4 me /100 g).
The correlation test showed that the land use type had a strong correlation with soil
organic-C, with a constant correlation value of 0.729. Furthermore, using multiple
regression analysis, the result is that the land use type and slope were related to soil
organic-C content with constant values of 0.119 and 0.015.