Produktivitas dan Kualitas Moina sp. yang Dipelihara dengan Berbagai Bahan Media Budidaya
Date
2021Author
Nugroho, Taufik Shidik Adi
Ekasari, Julie
Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu kunci keberhasilan produksi pembenihan ikan air tawar adalah ketersediaan pakan alami yang sesuai dengan kebutuhan larva baik secara ukuran maupun nutrisi. Hingga saat ini naupli artemia masih menjadi pilihan utama sebagai pakan alami karena ukurannya yang sesuai dengan bukaan mulut dan nilai nutrisi yang sesuai kebutuhan larva serta kemudahan dalam mendapatkannya. Namun karena Artemia hingga saat ini masih tergantung dari alam maka ketersediaan artemia semakin lama semakin terbatas. Di Indonesia, Artemia merupakan produk impor sehingga harganya semakin lama semakin meningkat. Untuk itu perlu dikembangkan jenis pakan alami lainnya khususnya yang hidup di lingkungan air tawar. Moina sp merupakan salah satu pakan alami untuk larva ikan dan udang karena memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran bukaan mulutnya, memiliki nilai nutrisi tinggi, dapat berkembang biak dan tumbuh pada lingkungan dengan kandungan oksigen terlarut rendah dan konsentrasi amoniak yang tinggi, memiliki laju reproduksi dan pertumbuhan yang tinggi serta dapat dibudidayakan menggunakan limbah pertanian, hewan dan industri makanan. Selain itu, Moina sp. memiliki kandungan nutrisi seperti protein, asam amino esensial dan non essensial yang tinggi. Pertumbuhan dan kualitas Moina sp. dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas makanannya. Beberapa bahan media yang berpotensi sebagai media budidaya sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas Moina sp. adalah limbah bioflok, mikroalga, dan berbagai bahan organik seperti tepung ikan, tepung kedelai dan tepung dedak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh berbagai media budidaya terhadap produktivitas dan kualitas nutrisi Moina sp.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu budidaya skala laboratorium dan skala massal. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Lima media kultur yang diuji dalam penelitian skala laboratorium yaitu Bahan Organik (BO), Chlorella sp. (Ch), Chlorella sp. + Bahan Organik (ChBO), Bioflok (BF) dan Bioflok + Bahan Organik (BFBO). Percobaan dilakukan dengan menggunakan 10 unit akuarium yang diletakkan di ruang semi terbuka berkapasitas 3 L selama 7 hari dengan kepadatan awal inokulan moina sebanyak 50 ind L-1. Sedangkan pada penelitian skala massal diuji empat media kultur yaitu Chlorella sp. (Ch), Chlorella sp. + Bahan Organik (ChBO), Bioflok (BF) dan Bioflok + Bahan Organik (BFBO). Percobaan dilakukan dengan menggunakan 12 unit bak yang diletakkan di ruang terbuka berkapasitas 3000 L selama 5 hari dengan kepadatan awal inokulan Moina sp. sebanyak 173 ind L-1 (80 g bak-1).
Puncak kepadatan Moina sp. berbeda-beda pada tiap perlakuan dan dicapai pada hari yang berbeda. Perlakuan ChBO secara signifikan memiliki produktivitas yang lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kandungan protein tertinggi ditemukan pada Moina sp. yang dibudidayakan dengan bahan media ChBO dengan kandungan lebih tinggi dibandingkan artemia. Moina sp. yang dibudidayakan dengan Chlorella sp. (Ch) menunjukkan kandungan PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acids) tertinggi, sedangkan kandungan MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acids) yang tertinggi terdapat pada Moina sp. yang dibudidayakan dengan bahan media BFBO dengan kandungan lebih rendah dibandingkan artemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kultur yang berbeda menghasilkan produktivitas dan kualitas nutrisi Moina sp. yang berbeda. Kombinasi bahan organik Chlorella sp. + Bahan Organik (ChBO) merupakan media terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas nutrisi Moina sp. One of the key factors determining the success of freshwater fish hatchery production is the availability of live feed that is suitable, both physical and nutritional, for the larvae. To recent, Artemia nauplii is the most common live food for fish larvae because it has the size that fits to most fish larvae mouth-opening and contain nutrient contents required by larvae. Artemia nauplii is also relatively easy to obtain. However, as Artemia cyst is mainly collected from the wild, the availability of Artemia has become limited. Furthermore, in Indonesia, Artemia is an imported product which also contributes to the high price of this product. Therefore, it is important to develop other live feed species that can be produced in freshwater environment. Moina sp. is a potential freshwater live food because it has relatively comparable size to Artemia nauplii, contain high nutrient contents, tolerate to low dissolved oxygen and high ammonia concentrations, and is able to grow and reproduce at considerably high rate, as well as can be cultured using the agricultural, animal, and food industry wastes. The growth and quality of Moina sp. are influenced by the feed quantity and quality. Several media that are potential to be used as culture media to increase the quality and productivity of Moina sp. are biofloc waste, microalgae, and various organic materials, such as fish meal, soybean meal, and rice bran. The aim of this study was to evaluate the influence of various culture media on the productivity and nutritional quality of Moina sp.
The study was performed in two steps, namely, laboratory-scaled and mass- scaled cultures. This study was performed using a completely randomized experimental design. Five different culture media were investigated in a laboratory-scaled step, which were organic material (BO), Chlorella sp. (Ch), Chlorella sp. + organic material (ChBO), biofloc (BF), and biofloc + organic matter (BFBO). The experiment was performed using 10 units of aquarium with 3 L capacity placed in semi-outdoor condition for 7 days and the initial inoculant density was 50 ind L-1. On the second stage of the study, the experiment was done at a commercial level. Four different culture media were investigated, namely, Chlorella sp. (Ch), Chlorella sp. + organic matter (ChBO), biofloc (BF), and biofloc + organic matter (BFBO). The experiment was performed using 12 units of tank with 3000 L capacity located in an outdoor condition for 5 days and the initial inoculant density was 173 ind L-1 (80 g container-1).
The peak of Moina sp. density differed in each treatment and was reached at different days. The ChBO treatment significantly had a higher productivity (p<0.05) than other treatments. The highest protein content was found in Moina sp. cultured with ChBO media higher than artemia. Moina sp. cultured with Chlorella sp. (Ch) showed the highest PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acids) contents, while the highest MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acids) contents was obtained from Moina sp. cultured with BFBO media lower than artemia. The study results indicates that different culture media produces different productivity and nutrient quality of Moina sp. The organic material combination of Chlorella sp. + organic material (ChBO) is the best media to improve the productivity and nutrient quality of Moina sp.
Collections
- MT - Fisheries [2935]