Strategi Optimalisasi Penyerapan Anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor
Abstract
Anggaran belanja merupakan pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk
mendanai seluruh program dan kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap pelayanan dasar publik. Selama kurun waktu 2014-2018
persentase rata-rata anggaran belanja DPUPR Kabupaten Bogor sebesar 29.06%
terhadap total APBD terhadap 32 SKPD lainnya. Persentase proporsi tersebut
merupakan angka yang paling besar dalam proporsi anggaran belanja langsung
pada APBD Kabupaten Bogor.
Disisi lain besarnya anggaran belanja langsung yang dikelola oleh DPUPR
Kabupaten Bogor tidak sejalan dengan besarnya persentase realisasi anggaran
belanja langsungnya. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Kabupaten Bogor, selama kurun
waktu lima tahun (2014-2018) memperoleh rata-rata realisasi anggaran sebesar
90,73%. Sedangkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
Kabupaten Bogor merupakan SKPD yang mempunyai angka realisasi anggaran
terendah yaitu 75.01%.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini
adalah untuk merumuskan strategi optimalisasi penyerapan anggaran belanja
langsung pada DPUPR Kabupaten Bogor. Tahap awal dari penelitian ini adalah
dipilih penyebab utama yang menghambat terserapnya anggaran belanja langsung
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor oleh
responden selaku pengelola anggaran pada DPUPR Kabupaten Bogor.
Dengan menggunakan analisis skala likert ditentukan penyebab utama kurang
optimalnya persentase realisasi penyerapan anggaran belanja langsung pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor. Hasil analisis skala likert
digunakan untuk menentukan prioritas pemilihan strategi menggunakan metode
AHP(Analitycal Hierarchy Process).
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab utama kurang optimalnya
persentase realisasi penyerapan anggaran belanja langsung pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor adalah penyedia barang/jasa
(rekanan) yang mengajukan pencairan sekaligus di akhir tahun, tidak bertahap
sesuai dengan termyn pembayaran yang ada dalam dokumen kontrak. Pernyataan
tersebut sudah melalui uji validitas data serta uji reabilitas data dengan seluruh
pernyataan memiliki r hitung >0,514 dan nilai Chronbach’s Alpha 0.954 (sangat
reliabel). Hal tersebut menunjukan bahwa data tersebut valid dan konsisten. Strategi
yang terpilih untuk optimalisasi penyerapan anggaran belanja langsung pada
DPUPR Kabupaten Bogor berdasarkan metode AHP (Analitycal Hierarchy
Process) adalah dibuatnya regulasi yang sangat mengikat bagi penyedia jasa agar
tertib administrasi (Peraturan Bupati). Budget expense is the expenditure conducted by the government to fund all
programs and activities that have both direct and indirect impacts, to basic public
services. In between 2014 – 2018, the average budget expense of Public Works and
Spatial Planning Office of Bogor Regency was 29.06% to total budget towards
other 32 Local Government Working Unit. This percentage stood as the highest
proportion of direct expenses in the Bogor Regency’s budgeting.
In the other hand, the huge amount of direct expense budget managed by
Public Works and Spatial Planning Office of Bogor Regency was not compliant
with the realization percentage. According to Budget Realization Report during
2014 – 2018, the Local Government Working Unit in the Bogor Regency of Budget
had achieved the average budget realization of 90.73%; while the District’s Public
Works and Spatial Planning Office of Bogor scored the lowest realization of
75.01%.
Brought up by such condition, this research was conducted to formulate the
strategy to optimize the realization of direct expense at Public Works and Spatial
Planning Office of Bogor Regency. The initial phase of the research was to
determine the main causes which obstructed the realization of direct expense; by
respondents who work as financial managers at Public Works and Spatial Planning
Office in Bogor Regency.
The likert scale analysis had been utilized to determine the main cause of
the lack of optimization percentage in the absorption of direct budget at Public
Works and Spatial Planning Office of Bogor Regency. The analysis result was then
being taken into action to decide the priorities in choosing strategy using AHP
(Analitycal Hierarchy Process) method.
The result of the research indicated that the main cause of low realization of
direct expense at at Public Works and Spatial Planning Office of Bogor Regency
was that the goods and services providers (partners/vendors) had submitted the
disbursement only once, by the end of the year. This condition is not accordant to
the contract which stated that the disbursement should be conducted by progress
billing. The above statement has been thoroughly tested using data validity and
reliability test with r calculation > 0.514 and Chronbach’s Alpha number of 0.954
(very reliable). It indicated that the data being used were valid and constant. Based
on AHP (Analitycal Hierarchy Process) method, the strategy chosen to optimize the
disbursement of direct expense at Public Works and Spatial Planning Office of
Bogor Regency was to establish strict regulations to be followed by the goods and
services provider (vendors), in order to conduct discipline administration (Regent
Regulation).
Collections
- MT - Economic and Management [2975]