Pengaruh Faktor Meteorologi dan Partikulat terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Jambi pada Periode Kebakaran Hutan dan Lahan
Date
2021Author
Pratiwi, Aulia Risna Putri
Turyanti, Ana
Risdiyanto, Idung
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seringkali terjadi di beberapa wilayah
di Pulau Sumatera, contohnya Provinsi Jambi. Kota Jambi merupakan salah satu
kota yang terdampak. Dampak yang ditimbulkan berupak kabut asap sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan ISPUPM10 di Kota Jambi. Fenomena
tersebut menjadi salah satu faktor meningkatnya penderita Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh karhutla dan faktor meteorologi terhadap kejadian ISPA di
Kota Jambi tahun 2015 hingga2019. Metode yang digunakan adalah analisis
sebaran jumlah hotspot dan arah angin menggunakan windrose serta analisis
regresi linear berganda. Hasil menunjukan pada bulan September 2015 dan 2019
(jumlah hotspot terbanyak) angin bergerak dari arah tenggara ke barat laut (Kab.
Muaro Jambi ke Kota Jambi).Berdasarkan analisis jumlah hotspot dengan ISPU
PM10 didapatkan bahwa tahun 2015 dan 2019 kualitas udara di Kota Jambi
dipengaruhi oleh karhutla, sedangkan pada tahun 2016, 2017, dan 2018 karhutla
tidak memengaruhi kualitas udara. Tahun 2015 merupakan tahun penderita ISPA
dipengaruhi oleh tingginya partikulat. Penderita ISPA disebabkan oleh pengaruh
linear penurunan kualitas udara dan rendahnya curah hujan. Tahun 2016
merupakan tahun penderita ISPA dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Tingginya
curah hujan memicu rendahnya resistensi tubuh terhadap lingkungan. Tahun 2019
merupakan tahun penderita ISPA dipengaruhi oleh tingginya partikulat serta
faktor meteorologi secara tidak linear.