Peta Rawan Longsor di Wilayah Bogor
Abstract
Longsor dapat menjadi bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan harta benda, oleh karena itu dibutuhkan informasi sebaran area rawan longsor. Informasi sebaran areal rawan longsor umumnya disajikan dalam bentuk peta wilayah rawan longsor, dan terdapat metode-metode pemetaan wilayah rawan longsor yang menggunakan pendekatan pemetaan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keandalan hasil pemetaan area rawan longsor di wilayah Bogor dengan metode Paimin et al. (2006) yang dimodifikasi. Keandalan metode ini dievaluasi menggunakan data kejadian longsor selama tahun 2015 – 2019 di wilayah Bogor dan perbandingan dengan peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) (PVMBG 2016). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pemetaan Paimin et al. (2006) menunjukkan sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor berada dalam kategori “Agak Rentan” masing-masing 71% dan 92% luas wilayah Kabupaten dan Kota Bogor. Selain itu, Peta Rawan Longsor metode Paimin et al. (2006) yang dimodifikasi dianggap lebih andal dibanding Peta ZKGT (PVMBG 2016) yang ditunjukkan dengan kesesuaiannya dengan jumlah kejadian longsor periode 2015 – 2019. Hal ini diduga akibat adanya perbedaan jumlah dan jenis parameter yang digunakan. Landslide can be a disaster that inflict casualties and property damage. Therefore, an information of landslide-prone areas is needed. Generally, informations about the landslide-prone areas is usually available in the form of Landslide-prone Area Map and there are some mapping methods that use different approach. This research aims to know the reliability of mapping landslide-prone areas in the Bogor region using modified method of Paimin et al. (2006). To evaluate the reliability of this method, landslide records from 2015 - 2019 in Bogor area as well as Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (PVMBG 2016) were used as the comparative map. The results using method of modified Paimin et al. (2006) shows the majority of Bogor region is in “Agak Rentan” category, with 71% for Bogor Regency and 92% for Bogor City. Also, the map with modified method of Paimin et al. (2006) is considerd more reliable than Peta ZKGT (PVMBG 2016) which shown by its match with landslide records from year 2015 – 2019. This though to be the results of different numbers and types of parameters that employed between modified method of Paimin et al. (2006) and Peta ZKGT (PVMBG 2016).
Collections
- UT - Forest Management [3068]