Karakteristik Ekologis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Pancing Kotrek Berbasis di Pulau Harapan Kepulauan Seribu
Abstract
Pancing kotrek merupakan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan Pulau Harapan untuk menangkap ikan ekor kuning (Caesio cuning). Kegiatan penangkapan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap ikan target dan fungsi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan unit penangkapan pancing kotrek yang berbasis di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu; mengestimasi jenis dan keragaman ikan hasil tangkapan pancing kotrek yang berbasis di lokasi studi; dan mengevaluasi dampak penangkapan berdasarkan persentase jumlah ikan layak tangkap menurut spesiesnya dan tingkat trofik hasil tangkapan pancing kotrek yang berbasis di lokasi studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi pancing kotrek di Pulau Harapan terdiri dari penggulung, tali utama (main line), tali cabang (branch line), benang, kili-kili (swivel), mata pancing (hook), dan pemberat. Mata pancing yang digunakan yaitu nomor 20. Ikan hasil tangkapan pancing kotrek terdiri dari 13 jenis dengan nilai indeks keragaman Shannon- wiener H’=1,57. Ukuran layak tangkap berdasarkan parameter length at first maturity (Lm) menunjukkan bahwa ikan ekor kuning (Caesio cuning) sebesar 41% layak tangkap, ikan selar como (Atule mate) sebesar 64-91%, dan ikan lemuru (Sardinella lemuru) sebesar 25-92%. Berdasarkan parameter tingkat trofik hasil tangkapan, pancing kotrek didominasi oleh jenis ikan kelompok omnivora cenderung pemakan hewan atau trophic level 3 (TL3). Penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun ikan hasil tangkapan pancing kotrek sebagian besar layak tangkap, namun secara ekologis berdampak terhadap struktur dan fungsi ekosistem (ketidakseimbangan rantai makanan). Handline is a fishing gear maintly used by the fishermen in Harapan Island to catch Redbelly yellowtail fusilier (Caesio cuning). Fishing has a potential negative impact on target fish and ecosystem function. This study aims: to describe the handline fishery based in Harapan Island, Kepulauan Seribu; to estimate species and diversity of catch by handline in this study area; and to evaluate fishing impact base on parameters of biological allowable catch sizes and trophic level of handline in this study area. The study result showed that the handline construction in Harapan Island consisted of a roller, main line, branch line, twine, swivel, hook, and weight. There were 13 fish species caught by handline with Shannon – wiener diversity index value H ' of = 1,57. Biological allowable catch size based on the parameter length at first maturity (Lm) showed that Redbelly yellowtail fusilier (Caesio cuning) has allowable catch size of 41%, Yellowtail scad (Atule mate) of 64-91%, and Bali sardinella (Sardinella lemuru) of 25-92%. Based on the trophic level parameters, the handline catches were dominated by the omnivore group of fish or trophic level 3 (TL3). This study confirm that although most of the handline catches are allowable size, ecologically it has an impact on the structure and function of the ecosystem (food chain imbalance).