Kontribusi Perbaikan dan Estimasi Efisiensi pada Penerapan Rekomendasi Dosis Pemupukan Nitrogen "Precipalm" di PT Kalimantan Agro Nusantara, Kutai Timur, Kalimantan Timur
Abstract
Asesmen lapangan dilaksanakan di PT Kalimantan Agro Nusantara, Kebun Nusantara, Kutai Timur, Kalimantan Timur pada bulan Januari 2020 sampai April 2020. Kegiatan studi bertujuan mengestimasi neraca nitrogen untuk mengetahui jejak nitrogen dan efisiensi penerapan dosis pemupukan nitrogen Precipalm pada perkebunan kelapa sawit. Estimasi neraca nitrogen di PT KAN Kebun Nusantara kondisi pra pemupukan diperoleh -85.67 kg N ha-1 tahun-1, sedangkan untuk kondisi pasca pemupukan diperoleh untuk kedua perlakuan dosis pemupukan baik PPKS dan Precipalm sebesar 23.56 kg N ha-1 tahun-1 dan 25.24 kg N ha-1 tahun-1. Defisit N terjadi pada kondisi pra pemupukan jika tidak mempertimbangkan input sumber dan proses dekomposisi alami akibat dari tidak adanya pemupukan selama dua tahun terakhir, sedangkan pada kondisi pasca pemupukan terjadi surplus N untuk kedua perlakuan. Jejak nitrogen produksi diperoleh untuk pra pemupukan sebesar 1.45 kg N ton TBS-1 serta untuk pasca pemupukan perlakuan PPKS dan Precipalm sama besar yaitu 3.19 kg N ton TBS-1 3.22 kg N ton TBS-1. Data jejak nitrogen produksi menunjukkan bahwa dinilai pada parameter jejak nitrogen keadaan tidak dipupuk lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan keadaan setelah dipupuk. Estimasi efisiensi nitrogen untuk perlakuan dosis PPKS dan Precipalm diperoleh masing-masing sebesar 69.98% dan 70.09% untuk efisiensi input eksternal dan 89.53% dan 88.80% jika mempertimbangkan input internal, yang mana nilai tersebut tidak berbeda nyata. The study was carried out at PT Kalimantan Agro Nusantara, Kebun Nusantara, East Kutai, East Borneo from January 2020 to April 2020. The purpose of the study was to estimating the nitrogen balance to find out the nitrogen footprint and the application efficiency estimation of Precipalm nitrogen fertilizer application in oil palm plantations. Estimation of nitrogen balance at PT KAN Kebun Nusantara in pre-fertilization conditions was obtained -85.67 kg N ha-1 year-1, while for post-fertilization conditions obtained for the two treatments, both PPKS and Precipalm fertilization doses were 23.56 kg N ha-1 year-1 and 25.24 kg N ha-1 tahun-1. The N deficit occurs in the pre-fertilization condition if it does not consider the source input and natural decomposition process due to the absence of fertilization for the last two years, while in the post-fertilization condition there is a surplus of N for both treatments. Production nitrogen footprint obtained for pre-fertilization were 1.45 kg N ton TBS-1 and for post fertilization treatment PPKS and Precipalm were 3.19 kg N tons TBS-1 and 3.22 kg N tons TBS-1. Production nitrogen footprint data show that assessed on the nitrogen footprint parameter the unfertilized condition is more environmentally friendly than the post-fertilization condition. Estimation of nitrogen efficiency for PPKS and Precipalm dosage treatment were 69.98% and 70.09% for external input efficiency and 89.53% and 88.80%, respectively, when considering internal input, where these values were not significantly different.