Kejadian Infeksi Hookworm pada Anjing Pelacak Unit K-9 Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri Depok
View/ Open
Date
2020Author
Rezki, Andi Maisya
Retnani, Elok Budi
Ridwan, Yusuf
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi hookworm pada anjing merupakan masalah kesehatan yang penting pada hewan maupun manusia karena besifat zoonotik. Penelitian ini bertujuan mempelajari prevalensi dan derajat infeksi hookworm pada anjing pelacak di Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri Depok. Sebanyak 40 sampel tinja anjing pelacak dikumpulkan dan sampel yang positif diperiksa dengan teknik modifikasi McMaster. Pengaruh faktor-faktor ras, klasifikasi breed, umur, jenis kelamin, dan divisi kennel terhadap prevalensi dan derajat infeksi hookworm dianalisis menggunakan uji Chi Square, Anova, dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 24 ekor (60,0%) anjing pelacak terinfeksi hookworm. Prevalensi infeksi hookworm tidak dipengaruhi oleh ras, klasifikasi breed, dan umur (p>0,05) kecuali jenis kelamin (p=0,028) dan divisi kennel (p=0,001). Prevalensi infeksi hookworm pada anjing jantan (40,0%) lebih tinggi dibanding anjing betina (20,0%). Berdasarkan divisi kennel, kejadian infeksi hookworm tertinggi pada anjing pelacak umum (cakum) dan Search and Rescue (SAR) (22,5%). Infeksi hookworm pada anjing pelacak unit K-9 Direktorat Polisi Satwa tergolong ringan dengan rata-rata derajat infeksi sebesar 423,75 ± 79,87 telur tiap gram tinja (TTGT).