Induksi Poliplidi Nilam Pogostemon cablin Bentham. Varietas Sidikalang Melalui Mutasi Dengan Kokisin
View/ Open
Date
2020Author
Afifah, Ulil Azmi Nurlaili
Wiendi, Ni Made Armini
Maharijaya, Awang
Metadata
Show full item recordAbstract
Nilam (Pogostemon cablin Bentham) dikenal sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang potensial. Minyak yang dihasilkan banyak digunakan sebagai bahan dasar industri wewangian, kosmetik dan obat-obatan. Penelitiaan ini bertujan untuk mengetahui pengaruh kolkisin terhadap keragaman nilam secara in vitro, serta mendapatkan mutan poliploid nilam yang potensial sebagai sumber keragaman genetik nilam baru. Induksi mutasi dengan kolkisin dilakukan menggunakan RAL faktorial 2 faktor dengan faktor pertama adalah konsentrasi kolkisin (0.025%, 0.050%, 0.075% dan 0.100) dan faktor ke 2 adalah lama perendaman (24 jam dan 48 jam). Subkultur dilakukan sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan generasi MV4 yang bertujuan untuk mendapatkan kestabilan mutan. Pengamatan dilakukan pada setiap generasi meliputi pengamatan morfologi: jumlah daun, jumlah buku, jumlah tunas, jumlah akar, pengamatan histologi: jumlah stomata, panjang dan lebar stomata, jumlah kloroplas dan jumlah trikoma, pengamatan sitologi: jumlah kromosom, dan uji metabolit sekunder dengan UPLC-HRMS.
Keragaman genetik nilam berhasil ditingkatkan dengan perlakuan konsentrasi dan perendaman kolkisin. LC 50% untuk kosentrasi kolkisin pada nilam adalah sebesar 0.132% dan LC 50% untuk lama perendaman nilam adalah 60.16 jam. Semakin tinggi atau semakin lama perendaman dalam larutan kolkisin mengakibatkan kematian eksplan semakin tinggi. Terjadi perlambatan pertumbuhan dari segi morfologi peubah jumlah daun, jumlah tunas, jumlah buku dan jumlah akar pada generasi MV1 dan mulai stabil pada generasi MV4. Konsentrasi kolkisin dan lama perendaman meningkatkan jumlah kloroplas, diameter stomata, dan jumlah kromosom serta menurunkan kerapatan stomata dan jumlah trikoma nilam. Nilai standar deviasi pada peubah morfologi dan histologi jauh lebih tinggi daripada nilai kontrol yang menunjukkan adanya keragaman dalam populasi. Jumlah kromosom dari 16 nomor mutan nilam pada generasi MV4 belum mencapai kestabilan dimana masih ditemukan kimera. Dugaan inividu tetrapoid dan hiper-tetraploid terletak pada individu dengan konsentrasi 0.100% dengan lama perendaman 48 jam dengan jumlah kromosom 2n=2x=68 dan 2n=2x=72. Pada perlakuan ini juga diduga terdapat individu mutan dengan ploidi pentaploid 2n=2X=80. Individu dengan ploidi triploid diduga terdapat pada perlakuan 0.075% dengan lama perendaman 24 jam 2n=2X=48. Hasil analisis gerombol berdasar peubah histologi dan sitologi pada 16 mutan nilam generasi MV4 membagi putan putatif nilam menjadi 4 kelompok. Hasil analisis metabolit sekunder dengan UPLC-HRMS mampu mengidentifikasi 100 senyawa metabolit nilam yang disortir berdasar intensitas senyawa terbanyak.
Collections
- MT - Agriculture [3682]