Analisis pengembangan sentra jeruk siam pontianak di provinsi Kalimantan Barat
Abstract
Sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura mempunyai peranan penting di dalam pembangunan, yaitu (1) meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, (2) pasar bagi komoditas non pertanian seperti industri (pupuk, pestisida, peralatan pertanian), dan sektor jasa penyedia tenaga kerja terbesar, (3) memperbesar pasar untuk industri, (4) meningkatkan pendapatan masyarakat, dan (5) meningkatkan devisa negara. Jeruk Siam Pontianak sebagai komoditas unggulan daerah Propinsi Kalimantan Barat dapat mengacu pada besarnya pangsa pasar, kontribusi/peran terhadap perekonomian wilayah, sebaran wilayah produksi, dan kesesuaian agroekologinya. Tujuan penelitian adalah (1) menganalisis kelayakan usahatani pegembangan jeruk Siam Pontianak meliputi kelayakan finansial dan ekonomi, (2) menganalisis dayasaing (kompetitif dan komparatif) terhadap pengembangan sentra jeruk Siam Pontianak di Provinsi Kalimnatan Barat, dan (3) menganalisis sistem pemasaran jeruk Siam Pontianak. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer terutama dari salah satu Kabupaten sentra pengembangan jeruk Siam Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, dengan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil Penelitian menunjukkan usahatani Jeruk Siam Pontianak berdasarkan analisis pendapatan usahatani, kelayakan finansial dan ekonomi menguntungkan sehingga layak untuk dikembangkan, mempunyai dayasaing (kompetitif dan komparatif) yang cukup tinggi sehingga mampu bersaing di pasar international, dan mampu membiayai faktor domesiknya, dan dapat meningkatkan pendapatan pemerintah serta sistem pemasaran jeruk Siam Pontianak cukup efisien. Hal ini dibuktikan dengan hasil berbagai perubahan secara parsial yaitu adanya peningkatan harga input tradable maupun faktor domestik, maka dayasaing jeruk Siam Pontianak semakin menurun. Namun intervensi berupa pengembangan jaminan mutu produk, peningkatan efisiensi pemasaran dan promosi, usaha perbaikan infrastruktur fisik dan kelembagaan pasar masih perlu dilakukan untuk mengurangi fluktuasi harga yang terjadi. Implikasi secara makro, memproduksi sendiri buah unggulan tersebut lebih efisien dibandingkan dengan mengimpornya. Analisis dayasaing terhadap pengembangan sentra jeruk Siam Pontianak terhadap struktur biaya produksi, biaya yang diinvestasikan oleh petani jeruk siam lebih besar daripada nilai tambah yang dapat diterimanya. Akibatnya pendapatan petani jeruk Siam Pontianak menjadi berkurang.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]