Perencanaan Industri Pengolahan Ikan Berbasis Manajemen Risiko di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja
View/ Open
Date
2020Author
Arif, Muhammad
Purwangka, Fis
Muninggar, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja (tipe A) merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Provinsi Aceh dan sejak beberapa tahun terakhir mengalami sejumlah perkembangan fisik yang signifikan. Berdasarkan PER.08/MEN/2012 menyatakan bahwa pelabuhan tipe A sudah seharusnya memiliki industri pengolahan ikan dan industri pendukung lainnya. Saat ini kawasan industri PPS Kutaraja hanya memiliki industri pengolahan ikan tuna beku dan loin, namun terdapat beberapa industri pengolahan ikan lainnya yang berada di luar kawasan industri PPS Kutaraja. Keberadaan industri pengolahan ikan pada sebuah PPS sangat penting, karena ikan-ikan yang didaratkan tidak hanya dapat dijual dalam bentuk segar tetapi juga dapat dijual dalam bentuk olahan yang memiliki nilai tambah.
Berdasarkan survei awal didapatkan bahwa pihak pengelola pelabuhan telah merencanakan pengembangan industri pengolahan ikan namun belum ada kajian-kajian terkait perencanaan industri tersebut. Salah satu kajian penting yang dilakukan adalah analisis risiko. Analisis risiko merupakan suatu kejadian atau kondisi ketidakpastian yang apabila terjadi dapat mengakibatkan berbagai dampak kerugian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu menetapkan risiko prioritas dan menyusun strategi mitigasi risiko dalam perencanaan industri pengolahan ikan. Penelitian ini menggunakan Analisis House of Risk (HOR) yang terbagi menjadi 2 tahap, yakni HOR 1 untuk menentukan penyebab risiko prioritas dan HOR 2 untuk menyusun strategi mitigasi risiko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 19 kejadian risiko dan terdapat 24 penyebab risiko yang terindentifikasi berdasarkan wawancara dan studi literatur terkait perencanaan industri pengolahan ikan. Hasil analisis menggunakan HOR 1 yang digambarkan dengan menggunakan diagram pareto didapatkan 11 penyebab risiko yang menjadi prioritas berdasarkan nilai Aggregate Risk Potential (ARP) tertinggi hingga terendah yaitu A13, A3, A5, A12, A4, A20, A1, A21, A8, A23 dan A2. Sedangkan hasil analisis menggunakan HOR 2 didapatkan 9 strategi mitigasi risiko yang dinilai berdasarkan nilai Effectiveness to Difficulty (ETDk) tertinggi hingga terendah yaitu P3, P8, P1, P5, P6, P4, P9, P2, dan P7.
Collections
- MT - Fisheries [2934]