Evaluasi Pengangkutan, Suplementasi Pakan, dan Desain Kontainer untuk Meningkatkan Kesejahteraan Domba selama Transportasi.
View/ Open
Date
2020Author
Lendrawati
Priyanto, Rudy
Jayanegara, Anuraga
Manalu, Wasmen
Desrial
Metadata
Show full item recordAbstract
Transportasi merupakan stressor terbesar pada ternak yang berpengaruh pada performa produksi, imunitas dan kesehatan ternak, kualitas daging, bahkan pada kondisi yang ekstrem dapat meyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengangkutan domba pada existing condition dan melakukan upaya peningkatan kesejahteraan hewan selama transportasi. Pemberian vitamin C dan molases sebagai antistres dan peningkatan floor space, serta menciptakan desain kontainer berbasis animal welfare merupakan sederetan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan domba selama transportasi.
Hasil evaluasi pengangkutan domba pada existing condition memperlihatkan bahwa kualitas kesrawan pada transportasi domba pada saat ini masih kurang baik. Ada beberapa prinsip dan kriteria kesrawan pada transportasi domba yang belum terpenuhi,misalnya: desain kendaraan angkut yang tidak didukung dengan ventilasi udara yang baik, tidak adanya bedding dan ramp, penempatan ternak dengan posisi berbaring dengan tingkat kepadatan yang tinggi (0.14 m2ekor-1), serta tidak adanya akses pakan dan minum selama perjalanan. Akibatnya, terjadi penyusutan bobot badan yang cukup besar, yaitu 14.99%, tingkat kematian sebesar 0.35%, tingkat kelelahan 2.5%, dan tingkat cedera sebesar 0.35% dengan total kerugian setiap perjalanan rata-rata mencapai Rp12 000 000. Sementara itu, respons fisiologis stres juga memperlihatkan peningkatan suhu rektal, laju pernapasan, denyut jantung, hormon kortisol, kadar glukosa, kreatinin kinase, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan rasio netrofil/limfosit. Domba yang ditempatkan pada deck satu memperlihatkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditempatkan pada deck lainnya.
Pemberian vitamin C dan molases pada pengangkutan dengan tingkat kepadatan yang tinggi (0.16m2 ekor -1) dalam kondisi iklim yang terpapar moderate heat stres (kondisi eksisting) mampu mengurangi tingkat stres dan penyusutan bobot badan domba, serta mempercepat lama rekondisi bobot badan dan fisiologis domba yang mengalami transportasi selama 18 jam. Pemberian vitamin C dan molases sebelum transportasi lebih efektif sebagai antistres pada transportasi domba dan mampu menekan kerugian ekonomi akibat transportasi sebesar Rp3 843 600 per pengiriman.
Hasil penelitian transportasi selama 8 jam pada domba yang ditempatkan dengan posisi berdiri dan berbaring dengan tingkat kepadatan 0.27 m2 ekor-1 menunjukkan penyusutan bobot badan dan respons fisiologis stres yang sama. Kedua posisi ini memberikan kenyamanan pada ternak domba selama transportasi karena didukung oleh floor space yang cukup. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengangkutan domba dapat dilakukan pada posisi berdiri atau berbaring asalkan didukung dengan floor space yang ideal.
Sementara itu, penelitian transportasi domba dengan durasi 4, 8, dan 12 jam pada tingkat kepadatan 0.27 m2 ekor-1 memperlihatkan penyusutan bobot badan sebesar 2.56%, 3.47%, dan 5.49% dengan lama rekondisi bobot badan selama 2.75 hari, 3.75 hari, dan 4.50 hari. Penyusutan bobot badan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pengangkutan selama 18 jam pada tingkat kepadatan 0.16 m2ekor-1, yaitu 15.64%. Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak memperlihatkan adanya indikasi dehidrasi, kelaparan, kelelahan fisik, dan stres, meskipun transportasi dilakukan pada siang hari dengan lingkungan yang terpapar cekaman panas dengan intensitas sedang. Hal ini membuktikan bahwa penambahan floor space mampu mengurangi penyusutan bobot badan dan tidak mengganggu kesejahteraan domba selama transportasi hingga 12 jam perjalanan. Hal ini disebabkan karena pengangkutan domba didukung dengan floor space yang cukup sehingga domba merasa nyaman selama perjalanan, meskipun ditempatkan pada posisi berbaring dan tidak adanya akses pakan dan minum selama periode transportasi.
Desain kontainer berbasis animal welfare merupakan upaya peningkatan kesrawan pada transportasi domba untuk jangka panjang. Rancangan kontainer disesuaikan dengan prinsip kesejahteraan hewan. Desain kontainer dengan kapasitas 30–40 ekor ini memastikan bahwa ternak domba dapat berdiri dan berbaring normal selama transportasi yang didukung dengan ventilasi udara yang baik sehingga terhindar dari stres. Selain itu, adanya fasilitas penampung kotoran pada masing-masing deck dapat menghindari adanya rembesan kotoran dari lantai di atasnya sehingga ternak yang berada di lantai bawah tidak akan terlihat kotor lagi dan memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan dengan ternak yang ditempatkan pada deck 2 dan deck 3. Fasilitas ramp juga dapat mempercepat proses loading dan unloading ternak dan memungkinkan ternak dapat diberikan pakan dan minum selama perjalanan. Kontainer ini sangat berpotensi dikembangkan sebagai angkutan domba masa depan karena mampu menekan kerugian ekonomi pada transportasi domba sebesar Rp9 858 050 per trip.
Collections
- DT - Animal Science [343]