Perbedaan Morfofisiologi Daun Tumbuhan Asli Lahan Gambut dan Non-Gambut pada Naungan dan Genangan yang berbeda di Persemaian
View/ Open
Date
2020Author
Saraswati, Riska
Triadiati
Tata, Made Hesti Lestari
Metadata
Show full item recordAbstract
Lahan gambut senantiasa memerlukan penanaman kembali dengan bibit yang berasal dari lahan gambut maupun non-gambut. Penanaman bibit di lahan gambut akan dipengaruhi oleh genangan air gambut dan naungan dari pohon dewasa. Namun, belum ada laporan penelitian tentang perbedaan morfofisiologi bibit tumbuhan asli lahan gambut dan non-gambut yang akan digunakan untuk penanaman kembali di lahan gambut, khususnya daun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan morfofisiologi daun bibit tumbuhan asal lahan gambut (Shorea balangeran dan Cratoxylum arborescens) dengan asal lahan non-gambut (Durio zibethinus dan Nephelium lappaceum) terhadap perlakuan naungan dan genangan di persemaian. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama yaitu naungan dan anak petak yaitu penggenangan air. Morfofisiologi tumbuhan yang diamati adalah kadar klorofil, luas dan tebal daun, kerapatan stomata, karakter pembuluh xilem daun, dan konduktivitas hidrolik (Kh) pembuluh xilem daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hidup bibit S. balangeran dan C. arborescens lebih tinggi dibandingkan D. zibethinus dan N. lappaceum. Kadar klorofil S. balangeran dan C. arborescens dipengaruhi oleh naungan. Luas dan tebal daun S. balangeran dan C. arborescens dipengaruhi oleh naungan dan genangan. Semakin besar jumlah pembuluh xilem, maka semakin besar nilai Kh. Nilai Kh S. balangeran dipengaruhi oleh interaksi naungan dan genangan, sedangkan nilai Kh pada C. arborescens tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Oleh karena itu, dari nilai Kh maka C. arborescens mampu beraklimatisasi dengan baik di naungan dan genangan.
Collections
- UT - Biology [2150]