Analisis Individu Banteng Kalimantan (Bos javanicus lowi) di Daerah Belantikan Hulu, Kalimantan Tengah dengan Menggunakan Penanda D-loop DNA Mitokondria
Abstract
Banteng (Bos javanicus) merupakan spesies satwa liar yang hidup di kawasan hutan terbuka di Asia Tenggara. Banteng dapat dikelompokkan menjadi tiga subspesies yang berbeda, yaitu Bos javanicus birmanicus yang tersebar di daratan utama Asia, B.j. javanicus yang terdapat di Pulau Jawa dan Bali, dan B.j. lowi yang tersebar di Pulau Kalimantan. Banteng dimasukan kedalam spesies yang terancam punah menurut IUCN. Populasi banteng kalimantan terus mengalami penurunan sehingga diperlukannya usaha konservasi, salah satu usaha konservasi dapat dilakukan dengan konservasi pada tingkat genetik (genomic). Usaha konservasi genetik dapat dilakukan melalui karakterisasi gen-gen yang terdapat di mitokondria dari hewan tersebut, terutama pada gen-gen atau fragmen non-coding yang dapat digunakan untuk identifikasi spesies dan keragaman antar populasinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui keragaman genetik banteng kalimantan melalui analisis DNA mitokondria dengan menggunakan penanda non-coding yaitu daerah d-loop. Isolasi DNA menggunakan protokol dari Qiagen dengan sedikit modifikasi. Rasio panjang gelombang A260/A280 berkisar 1.817-1.994 dan A260/A230 sebesar 2.014-2.180 dengan konsentrasi sebesar 1.199-40.841 (ng/μl). Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak genetik banteng kalimantan yang berasal dari intrapopulasi Belantikan Hulu sebesar 0.000 atau seluruhnya sama dengan hanya satu jenis haplotipe, demikian pula memiliki persamaan dengan populasi dari daerah lain yaitu TN Kutai dan TN Kayan Mentarang. Selain ada kesamaan haplotipe pada banteng dari TN Kayan Mentarang terdapat haplotipe yang berbeda.
Collections
- UT - Biology [2159]