Ekstraksi Silikon Dioksida Dari Bonggol Jagung dan Karakterisasi Sifat Listriknya.
Abstract
Bonggol jagung merupakan hasil samping setelah biji dipipil. Bonggol jagung sering dianggap sebagai limbah, padahal bonggol jagung memiliki kandungan silikon dioksida. Silikon dioksida dapat diesktraksi dari bonggol jagung dengan proses pencucian menggunakan HCl dengan variasi konsentrasi sebesar 3%, 5%, dan 7% teknis setelah pembakaran. Ekstraksi silikon dioksida salah satunya dipengaruhi oleh variasi konsentrasi pencucian abu dengan HCl untuk menganalisis kemurnian silika, sifat listrik dan sifat magnetik yang dihasilkan. Analisis sifat listrik sampel menggunakan LCR meter dengan rentang frekuensi 50 Hz-5 MHz, tegangan 1 volt, dan arus 50 mA, titik pengambilan data sebanyak 200 titik selama 7 menit (420 detik), rerata waktu 2.1 detik per data. Alat yang digunakan adalah LCR Hi-Tester yang dirangkai dengan plat kapasitor sejajar dengan parameter yang terukur yaitu konduktansi, kapasitansi, impedansi, serta muatan. Silikon dioksida pada konsentrasi pencucian abu dengan HCl 3%, 5%, dan 7% di rentang frekuensi sedang (50 Hz-1000 Hz), frekuensi sedang (100 KHz-500 KHz), dan frekuensi tinggi (1 MHz-5 MHz) menunjukan semikonduktor yang baik dengan nilai perhitungan konduktivitas berada direntang 108-10-3 S/cm. Nilai konduktivitas listrik tertinggi ditunjukkan pada pencucian abu dengan konsentrasi HCl 7% (sampel C), diikuti oleh pencucian abu dengan konsentrasi HCl 5% (sampel B), dan 3% (sampel A) yang menunjukan bahwa sampel C memiliki kemurnian yang lebih tinggi dengan resistansi yang rendah. Sifat magnetik menunjukkan bahwa nilai Vicinity Magnetic Induction (VMI) yang terhitung pada sampel dengan orde 10-7-10-12 Tesla pada semua variasi konsentrasi pencucian abu dengan HCl.
Collections
- UT - Physics [1107]