Penggunaan Habitat dan Prediksi Distribusi Spasial Macan Tutul Jawa melalui Pemodelan Maximum Entropy di Kawasan Hutan Gunung Sawal
Abstract
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) merupakan top predator yang dilindungi, tergolong kritis, dan termasuk dalam 25 satwa prioritas nasional. Data dan informasi mengenai penggunaan habitat dan model distribusi spasial macan tutul jawa masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan habitat macan tutul jawa, serta memodelkan distribusi spasial macan tutul jawa. Penelitian dilakukan di kawasan hutan Gunung Sawal dari bulan Desember 2019 hingga Februari 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan pemasangan camera trap, metode eksplorasi, dan pengumpulan data variabel lingkungan. Data perjumpaan secara langsung dan tidak langsung dianalisis untuk mengidentifikasi penggunaan habitat macan tutul jawa, kemudian dilakukan pengolahan menggunakan software ArcGis 10.5 dan software MaxEnt v3.3.3k untuk membuat model distribusi spasial macan tutul jawa. Macan tutul jawa menggunakan habitat hutan alam primer, hutan tanaman, dan pertanian lahan kering campur semak dengan ketinggian 751- 1 764 mdpl dan pada kemiringan lahan agak curam (16-25%) dan curam (26-40%), dengan sedikit gangguan manusia. Akurasi kinerja model prediksi menunjukkan angka 0.935 yang artinya sangat baik. Peta prediksi pada pemodelan MaxEnt menunjukkan bahwa lokasi penelitian merupakan area penting untuk pelestarian macan tutul jawa. Variabel lingkungan yang paling berpengaruh adalah jarak dari satwa mangsa, lereng, dan ketinggian. Satwa mangsa potensial yang ditemukan sebanyak 13 jenis. Terdapat enam jenis satwa yang memiliki indeks kelimpahan tertinggi yaitu musang luwak, sigung, puyuh gonggong jawa, anjing kampung, kijang, dan babi hutan.