Sifat Mekanis Kayu Tarik, Kayu Opposite, dan Kayu Normal pada Kayu Sungkai
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan sifat mekanis kayu sungkai (Peronema canescens) bagian tarik, opposite, dan normal pada tiga ketinggian batang, serta mempelajari pengaruh zat ekstraktif terhadap sifat-sifat mekanis tersebut. Modulus elastisitas (MOE), modulus patah (MOR), keteguhan tekan sejajar serat (σtk//), kekerasan (H), kadar air, kerapatan, dan berat jenis (BJ) kayu ditetapkan menggunakan BS-373:1957, sedangkan kadar ekstraktif dengan TAPPI standard. Hasil penelitian menunjukkan sifat mekanis kayu bervariasi menurut ketinggian batang (pangkal, tengah, dan ujung) dan menurut bagian kayu (reaksi, opposite, dan normal). MOE, MOR, dan H kayu reaksi lebih tinggi daripada yang terdapat di kayu normal maupun kayu opposite, sedangkan σtk//nya tidak berbeda. Sifat mekanis kayu reaksi di tengah batang cenderung lebih tinggi daripada yang di pangkal dan di ujung batang. Perebusan selama 5 jam mampu menurunkan kadar ekstraktif sebanyak 19.03%. MOE, MOR, dan σtk// kayu yang direbus lebih rendah dibandingkan kayu kontrolnya, sedangkan Hnya lebih tinggi. Kayu-kayu yang direbus cenderung lebih lentur, tetap kuat, lebih keras, namun σtk//nya berkurang 11.36%.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]