Analisis Finansial dan Nilai Tambah Usaha Kopi Cigalontang Melalui Skema Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di KPH Tasikmalaya
Abstract
Kopi arabika menjadi salah satu komoditas yang paling dicari masyarakat sekarang ini. Pengolahan kopi dapat menjadi usaha yang menguntungkan bagi masyarakat karena menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Melalui skema PHBM, usaha kopi diperluas dengan menghasilkan kualitas kopi premium dari daerah Cigalontang, Tasikmalaya. Pengolahan kopi dari hulu hingga hilir memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kelayakan finansial usaha kopi Cigalontang, menghitung besaran nilai tambah dari setiap bentuk olahan, dan sensitivitas usaha terhadap perubahan kondisi. Analisis finansial dilakukan dengan metode Discounted Cash Flow. Kegiatan penanaman menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 234.902.497/ha, BCR sebesar 1,90, dan IRR sebesar 35,08%. Kegiatan pengolahan kopi hingga menjadi bubuk kopi juga menghasilkan keuntungan yang dilihat dari nilai NPV yang sebesar Rp 2.968.369.251, BCR sebesar 2,04; dan IRR sebesar 98,08%. Perhitungan nilai tambah dari produk olahan kopi menggunakan metode Hayami, memberikan nilai tambah tertinggi pada olahan roasted bean sebesar Rp 90.506/kg. Usaha kopi Cigalontang lebih sensitif terhadap penurunan pendapatan daripada kenaikan biaya produksi.
Collections
- UT - Forest Management [3061]