Karakterisasi Longsor di Wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.
Abstract
Longsor merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi serta menimbulkan banyak kerugian materil maupun korban jiwa meskipun telah banyak penelitian maupun peringatan wilayah rawan longsor tentang faktor penyebab longsor yang berbeda masing-masing daerah (lokal spesifik). Hal tersebut diduga oleh interaksi antar faktor dan faktor dominan penyebab longsor bersifat khas dari suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter dan faktor dominan longsor yang terjadi di wilayah Bogor, Cianjur, dan Sukabumi sebagai informasi dasar dalam upaya mitigasi. Lokasi longsor sebagai objek penelitian dipilih dari kejadian longsor periode Januari 2018-Desember 2019 yang dicatat BNPB secara purposive berdasarkan kriteria keterwakilan kelas kemiringan lereng, jenis tanah, dan jenis batuan menggunakan peta sebaran longsor peta kelas kemiringan, jenis tanah, serta jenis batuan dan mempertimbangkan keterjangkauan, waktu dan biaya. Selain itu dipilih juga longsor yang tidak ataupun belum tercatat BNPB serta longsor yang baru terjadi yang ditemukaan pada saat survey lapangan. Survey lapangan dilakukan untuk mengukur koordinat lokasi longsor terpilih sebanyak 143 lokasi longsor, kemiringan lereng, kedalaman solum, dan mengamati jenis penutupan lahan dan parameter lainnya dari 143 longsor tersebut. Karakteristik longsor dianalisis berdasarkan faktor/parameter yang diukur dan diamati di lapangan, serta dianalisis di peta. Analisis faktor dominan penyebab longsor dilakukan dengan pendekatan analisis frekuensi secara parsial masing-masing parameter, interaksi antar parameter faktor bio-fisik maupun parameter faktor aktivitas manusia, dan berdasarkan interaksi antar keseluruhan parameter faktor penyebab longsor. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar longsor terjadi pada kemiringan lereng >140%, jenis tanah ultisols, jenis batuan beku volkanik, tipe vegetasi berupa alang-alang, rumput-rumputan, tumbuhan semak, tumbuhan perdu, dan lahan kosong, penggalian atau pemotongan lereng, sistem drainase tidak memadai, dan kegiatan pembangunan kontruksi dengan beban sedang. Longsor dilokasi penelitian terdapat ragam aktivitas manusia.
Collections
- UT - Forest Management [3075]