Toksisitas Ekstrak Limbah Pengolahan Jernang.
View/ Open
Date
2020Author
Emha, Ayu Rizkia Ramadhany
Sari, Rita Kartika
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan menentukan rendemen ekstrak limbah pengolahan
jernang (ELJ) hasil ekstraksi bertingkat dari buah rotan Daemonorops draco
(Wild.) Blume dengan pelarut yang kepolarannya bertingkat (pelarut n-heksana, etil
eter, etil asetat, etanol, dan air) dan menguji toksisitas ELJ terhadap larva udang
Artemia salina, serta menganalisis fitokimia ekstrak terbaik berdasarkan rendemen
dan toksisitas ekstrak. ELJ diekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan
pelarut kepolaran bertingkat (n-heksana, etil eter, etil asetat, dan etanol) serta
metode dekok untuk pelarut air. Uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp
Letahlity Test (BSLT). Hasil penelitian menunjukkan jenis pelarut memengaruhi
rendemen ELJ. Rendemen ELJ terlarut etil asetat tertinggi (8,29%), diikuti ELJ
terlarut etanol, etil eter, air, dan n-heksana dengan nilai rendemen berturut-turut
6,86%, 5,82%, 5,15%, dan 2,00%. Berdasarkan uji BSLT, ELJ terlarut etil asetat
dan etanol bersifat toksisitas sedang (nilai LC50: 367,65±13,32 dan 282,56±8,75
ppm), sedangkan toksisitas ELJ lainnya tergolong toksisitas rendah (nilai LC50 =
500−1000 ppm). ELJ terlarut etanol (toksisitas tertinggi) dan ELJ terlarut etil asetat
(rendemen tertinggi) mengandung senyawa fenolhidrokuinon, flavonoid, saponin,
steroid, dan triterpenoid. Namun, ELJ terlarut etanol lebih kuat mengandung
flavonoid dan lebih lemah mengandung triterpenoid dibandingkan ELJ terlarut etil
asetat.
Collections
- UT - Forestry Products [2376]