Inventarisasi Sampah Laut (Marine Debris) di Padang Lamun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
View/ Open
Date
2020Author
Rasyid, Naufal
Bengen, Dietriech G.
Subhan, Beginer
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Pramuka sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, merupakan pulau pemukiman yang padat penduduk, serta menjadi daerah tujuan wisata. Tingginya aktivitas penduduk setempat dan wisatawan dapatmenghasilkan sampah laut dengan jumlah besar dan berdampak terhadap ekosistem lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampah laut (marine debris) yang ditemukan di habitat padang lamun Pulau Pramuka. Survey lapang meliputi pengamatan struktur komunitas lamun, parameter fisika kimia perairan, dan inventarisasi sampah laut (marine debris) di 3 stasiun di Pulau Pramuka.
Dari lokasi pengamatan ditemukan sebanyak 6 spesies lamun yaitu, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium dengan tutupan antara 1,67-47,32%, sedangkan kerapatannya 28-112,76 ind/m2. Sampah laut yang ditemukan dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu, plastik, logam/metal, karet, kaca, materi organik dan lain–lain. Bobot sampah laut setiap jenis berkisar antara 0,03–2,38 kg sedangkan mikroplastik yang ditemukan terdiri dari jenis fiber, film dan fragmen dengan kelimpahan 20–440 partikel/kg. Kesimpulannya, sampah laut yang diamati pada padang lamun Pulau Pramuka didominasi oleh mikroplastik fiber yang berasosiasi dengan padang monospesifik Thalassia hemprichii, sedangkan padang campuran Enhalus acoroides dan Cymodocea rotundata berasosiasi dengan mikroplastik film dan fragment.