Pengukuran Kedalaman Perairan Sesuai S-44 IHO Tahun 2008 Menggunakan Teknologi Multibeam Echosounder (Studi Kasus Area Lattek Dikspespa Hidros Tahun 2019 Di Teluk Jakarta)
View/ Open
Date
2020Author
Nugroho, Christian Ady
Manik, Henry M.
Yusuf, Firdaus
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian besar wilayah indonesia adalah laut dengan luas meliputi (2/3) luas negara. Survei Hidrografi menggunakan multibeam dinilai lebih efektif dan efisien dalam mengeksplorasi laut terutama kondisi dasar laut. Perairan Teluk Jakarta yang dangkal dengan kegiatan maritim yang padat terutama arus lalu-lintas pelayaran memerlukan pemahaman yang kritis dan spesifik untuk menjaga keselamatan navigasi di laut. Untuk itu diperlukan standar dalam pengambilan (survei) dan pengolahan data multibeam yaitu aturan standar dari International Hydrographic Organization (IHO) yang memuat kalibrasi patch test dan kalibrasi offset statis; koreksi pasang-surut dan koreksi cepat rambat suara dalam air serta uji kualitas data. Data multibeam telah melalui tahap kalibrasi dan tahap koreksi dengan hasil uji kualitas masuk pada orde spesial sebesar 97.47%. Kemudian dilakukan pemetaan dari data multibeam diperoleh kedalaman maksimum 10.92 m; minimum 5.84 m; dan rata-rata 8.26 m. Interpretasi morfologi dan topografi dasar laut membentuk alur cekungan seperti parit dengan asumsi hasil pengerukan. Kemudian dianalisis lebih lanjut terdapat area pendangkalan disisi barat daya dari cekungan dan diperoleh 2 titik kedangkalan.