Pengelolaan Tanaman Penaung Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre Ex. A Froehner) di Kebun Bangelan, PT Perkebunan Nusantara XII, Malang, Jawa Timur.
View/ Open
Date
2020Author
Amani, Sharfina Zata
Lontoh, Adolf Pieter
Zaman, Sofyan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kegiatan magang bertujuan mempelajari aspek teknis dan aspek
manajerial tanaman kopi, serta aspek khusus yaitu mempelajari hubungan
intensitas cahaya dengan populasi tanaman penaung tetap, produktivitas kopi dan
persentase slagging factor (gugur bunga dan buah). Kegiatan magang telah
dilaksanakan di Kebun Bangelan, PT Perkebunan Nusantara XII, Malang, Jawa
Timur pada bulan Januari sampai bulan April 2020. Metode yang digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan magang yaitu melakukan pekerjaan secara langsung
serta mengumpulkan data primer dan sekunder. Tanaman penaung tetap yang
digunakan di Kebun bangelan yaitu tanaman lamtoro (Leucaena leucocephala
Benth) dan tanaman rete (Senna siamea) dengan rata-rata populasi yaitu 722
tanaman ha-1. Pemeliharaan tanaman penaung terdiri atas tokok (pemenggalan
batang) yang dilakukan pada saat awal musim hujan dan rempes (pemotongan
cabang) yang dilakukan saat akhir musim hujan. Penaung kopi yang baik adalah
penaung dengan intensitas sedang (naungan 50-60%) sehingga dapat
mengoptimalkan intensitas cahaya untuk pertumbuhan kopi. Jumlah tanaman
sampel yang diamati untuk intensitas cahaya, produksi dan persentase slagging
factor berjumlah 45 tanaman yang tersebar pada 3 blok. Setiap blok memiliki 3
titik pengamatan dengan taraf intensitas cahaya berbeda, yaitu intensitas ringan,
sedang dan berat. Hasil uji korelasi antara intensitas cahaya dengan produksi dan
produktivitas kopi menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas matahari yang
diterima oleh tanaman kopi, maka semakin rendah produktivitas yang dapat
dihasilkan. Hasil uji korelasi antara persentase slagging factor dengan intensitas
cahaya menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya matahari yang
diterima tanaman kopi, semakin tinggi nilai slagging factor. Hasil uji korelasi
antara persentase slagging factor dengan produktivitas menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat slagging factor, maka produktivitas kopi semakin rendah.