Evaluasi Ketahanan Penyakit Bulai Jagung Hibrida (Zea mays. L) di R&D PT Syngenta Kediri
View/ Open
Date
2020Author
Zulva, Faiz Aulia
Agusta, Herdhata
Suwarno, Willy Bayuardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman karbohidrat penting selain gandum dan padi. Produksi benih jagung hibrida di Indonesia perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor. Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil jagung adalah melalui program pemuliaan tanaman. R&D PT Syngenta merupakan salah satu perusahaan benih multinasional yang mengembangkan varietas jagung hibrida unggul. Penyakit bulai (downy mildew) merupakan penyakit utama pada tanaman jagung yang sangat penting untuk dikendalikan dengan baik. Magang ini bertujuan ikut berpartisipasi dalam pengembangan inovasi bidang pertanian dengan mengikuti rangkaian kegiatan perakitan varietas jagung hibrida di R&D PT Syngenta, Kediri. Genotipe uji merupakan hibrida Stage-5 PT Syngenta dari program Tropical Rainfed/Highland Tropical Rainfed. Pengamatan dilakukan pada umur 14 HST, 20 HST, 30 HST dan 40 HST. Data insidensi penyakit yang diamati pada umur 40 HST dianalisis menggunakan model rancangan kelompok lengkap teracak faktor tunggal dengan dua ulangan. Insidensi penyakit terbagi menjadi lima kategori, yaitu sangat tahan, tahan, agak rentan, rentan, dan sangat rentan. Pengujian melibatkan tiga genotipe kontrol, yaitu kontrol tahan, kontrol agak tahan, dan kontrol rentan, serta enam varietas kompetitor, dan 28 genotipe uji PT Syngenta Insidensi dengan tingkat keparahan paling rentan (98.5%)terdapat pada genotipe SYN00031. Genotipe ini memiliki rata-rata daya tumbuh 98%, tinggi tanaman 190.75 cm, dan diameter batang 1.54 cm. Genotipe yang sangat tahan adalah SYN00015 dengan tingkat keparahan sebesar 22.5%, daya tumbuh 98%, tinggi tanaman 226.5 cm, dan diameter tanaman 1.70 cm. Setiap genotipe uji memiliki tingkat ketahanan yang berbeda yang ditunjukan dengan insidensi penyakit-nya.