Analisis Dampak Sosial Ekonomi Bencana Kekeringan (Studi Kasus Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor)
View/ Open
Date
2020Author
Pratama, Muhammad Satria Agung
Bahtiar, Rizal
Tampubolon, Bahroin Idris
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat musim kemarau sebagian besar masyarakat Desa Ciderum mengalami krisis air bersih berupa kekeringan air tanah yang berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Terbatasnya akses air bersih membuat masyarakat harus melakukan upaya penanggulangan kekeringan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kekeringan dan persepsi masyarakat mengenai kekeringan di Desa Ciderum, mengidentifikasi adaptasi masyarakat dalam menghadapi bencana kekeringan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, mengestimasi kerugian ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat kekeringan di Desa Ciderum, mengestimasi besarnya kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan kekeringan di Desa Ciderum dan mengidentifikasi upaya penanggulangan kekeringan yang dapat dilakukan oleh masyarakat Desa Ciderum. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan skala likert, pendekatan harga pasar dan metode contingent valuation method serta willingness to pay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya bencana kekeringan di Desa Ciderum adalah pertambahan penduduk dan berkurangnya lahan resapan air serta dipengaruhi oleh fluktuasi curah hujan dan hari hujan, sedangkan penyebab kekeringan menurut persepsi masyarakat adalah akibat intensitas curah hujan. Adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memperdalam sumur, membeli peralatan untuk mengambil air dan membangun sumber air secara kolektif, sementara untuk kehidupan sosial mayoritas responden menyatakan bahwa kekeringan berdampak positif karena memberi ruang lebih banyak untuk berinteraksi sosial. Kekeringan mengakibatkan kerugian ekonomi mencapai Rp. 118.236.875/tahun. Rata-rata kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan kekeringan adalah sebesar Rp. 2.640/m3. Upaya penanggulangan kekeringan yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan sumber air tambahan, sistem pipa pengaliran dan sumur resapan air dengan skema pembiayaan dari total WTP masyarakat.