Analisis Willingess to Pay dan Stakeholder dalam Pengelolaan Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat
Abstract
Keberadaan hutan kota semakin penting untuk dipertahankan, namun DKI Jakarta hanya hanya memiliki 0.3% hutan kota. Hutan Kota Srengseng (HKS) merupakan wujud nyata dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi sebagai kawasan lindung baik flora dan fauna, tempat rekreasi, wahana penelitian plasma nutfah, dan tempat pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi pengunjung, mengestimasi besarnya nilai Willingness to Pay (WTP) pengunjung, menganalisis keterkaitan stakeholder dalam pengelolaan HKS, dan menganalisis strategi pengelolaan HKS. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengidentifikasi persepsi pengunjung, CVM untuk mengestimasi WTP pengunjung, analisis stakeholder untuk mengidentifikasi stakeholder dan menganalisis strategi pengelolaan HKS dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hutan Kota Srengseng perlu dipertahankan dengan estimasi nilai tarif retribusi pengunjung adalah sebesar Rp 5 529,41 per kunjungan, stakeholder yang terlibat adalah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Komunitas Konservasi dan Lingkungan, Kelompok Tani Srengseng Lestari dan ORMAS Betawi dan pengelolaan dalam Hutan Kota Srengseng meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, ekologi, serta sarana dan prasarana.