Pendapatan Petani Padi Jagung dan Kesediaan Membayar dalam Penggunaan Benih Unggul di Kecamatan Raman Utara
Abstract
Pertanian merupakan sektor penunjang perekonomian Indonesia. Salah satu
subsektor pertanian adalah tanaman pangan seperti padi dan jagung merupakan
sumber utama karbohidrat. Salah satu faktor produktivitas adalah penggunaan
benih. Raman Utara merupakan wilayah yang berpotensi memiliki produktivitas
tinggi pada tanaman padi dan jagung. Akan tetapi, kualitas benih di daerah ini
mengalami masalah sehingga berdampak pada produktivitas padi dan jagung yang
rendah. Benih unggul menjadi solusi terbaik untuk meningkatkan produktivitas
tetapi harga yang mahal menjadi kendala petani untuk membelinya. Sehingga
kesediaan petani untuk membayar benih unggul bersertifikat menjadi salah satu
persoalan karena pendapatan petani yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pendapatan dan kesediaan membayar petani terhadap
penggunaan benih. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 100
responden yang terbagi menjadi 60 responden padi dan 40 responden jagung. Data
yang dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang
digunakan yaitu regresi linear berganda (OLS), regresi logistik, dan contingent
valuation method. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel luas lahan
memiliki hubungan negatif dan signifikan serta variabel pupuk memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap pemilihan benih padi hibrida dan inbrida. Sedangkan
variabel penerimaan memiliki hubungan positif dan signifikan serta variabel pupuk
dan tenaga kerja memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap pendapatan
petani jagung. Rata-rata kesediaan membayar petani untuk benih padi hibrida dan
inbrida sebesar Rp.137.833/kg dan Rp.24.500/kg, sedangkan rata-rata kesediaan
membayar petani untuk benih jagung sebesar Rp.102.625/kg.