Analisis Keragaman Morfologi Pala (Myristica fragrans Houtt.) Populasi Tidore, Ternate dan Bogor
View/ Open
Date
2020Author
Arlianti, Tias
Winas, Desta
Sobir
Otih Rostiana
Metadata
Show full item recordAbstract
Pala Banda (Myristica fragrans Houtt.) adalah spesies pala yang paling
banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi paling tinggi dan telah
menyebar luas ke berbagai daerah. Tidore dan Ternate di Maluku Utara
merupakan salah satu daerah dengan tingkat keanekaragaman pala yang tinggi.
Kabupaten Bogor, di sisi lain adalah salah satu pusat pengembangan pala di Jawa
Barat. Karakteristik pala Bogor memiliki kemiripan dengan pala asal Maluku
Utara, namun tetap terdapat perbedaan yang disebabkan karena adaptasi terhadap
lingkungan yang berbeda. Analisis keragaman dan kekerabatan perlu dilakukan
untuk memastikan hubungan antar populasi tersebut. Identifkasi keragaman dapat
dilakukan dengan menggunakan penanda morfologi. Keragaman genetik pala
berdasarkan penanda morfologi telah dipelajari secara luas, namun tidak spesifik
untuk pala Banda, atau mencakup wilayah geografis yang berbeda.
Informasi keragaman akan bermanfaat dalam pengembangan program
pemuliaan tanaman pala. Sampai dengan saat ini peningkatan produksi dan
kualitas masih menjadi target utama program pemuliaan pala. Kualitas produksi
dan komponen mutu merupakan salah satu faktor keberhasilan perdagangan pala
Indonesia di dunia. Komponen hasil merupakan karakter yang dipengaruhi oleh
lingkungan dan terkait banyak gen. Pendugaan langsung pada karakter hasil
tertentu umumnya sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang panjang. Oleh
karena pendugaan komponen hasil seringkali dilakukan melalui karakter lain
yang memiliki keeratan hubungan dengan karakter hasil tertentu.
Bobot biji dan komponen mutu minyak pala merupakan salah satu
produk utama. Hubungan antara komponen pertumbuhan terhadap bobot biji dan
mutu dapat diketahui melalui korelasi dan analisis lintas. Karakter yang
berkorelasi positif dan memiliki pengaruh langsung yang besar diasumsikan
memiliki keeratan terhadap karakter hasil dan dapat digunakan sebagai alternatif
karakter penduga komponen hasil
Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi dan
hubungan kekerabatan populasi pala Tidore, Ternate, Bogor, serta mengetahui
korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil. Penelitian dilakukan pada bulan
November 2017 - Desember 2018. Penelitian dilakukan menggunakan 46 sampel
dari delapan lokasi berbeda, tiga di Ternate-Tidore, Maluku Utara (Gurubunga,
Jaya dan Marikurubu) lima di Bogor, Jawa Barat (Curugnangka, Cigombong,
Ciawi, Leuwisadeng dan Tamansari). Pengamatan menggunakan metode
observasi langsung pada karakter habitus, daun, buah, biji, fuli, dan bunga
berdasarkan deskriptor tanaman buah tropis IPGRI. Data kuantitatif dianalisis
menggunakan software MINITAB 17. Analisis gerombol menggunakan program
PBSTAT metode agglomerative UPGMA. Kemiripan antar aksesi dihitung
menggunakan jarak Gower. Analisis korelasi dan sidik lintas menggunakan
program MINITAB 17.
Hasil penelitian menunjukan keragaman morfologi pala terlihat pada bentuk
buah, bentuk pangkal dan ujung buah, warna buah dan bentuk pohon. Tebal fuli
merupakan karakter dengan nilai keragaman terbesar (50,38%). Keragaman
morfologi intra populasi umumnya rendah kecuali pada karakter buah dan berat
fuli. Kekerabatan populasi pala Bogor lebih dekat dengan Ternate dibandingkan
Tidore. Tingkat kemiripan populasi pala Bogor dengan populasi Ternate mencapai
60%, sementara kemiripan dengan pala Tidore 46%. Panjang dan lebar daun
merupakan salah satu karakter yang dapat digunakan untuk menduga komponen
hasil, karena memiliki korelasi terhadap bobot biji, bobot buah, tebal fuli dan
bobot fuli. Selain panjang dan lebar daun, tebal daun juga dapat digunakan
sebagai penduga bobot buah dan bobot fuli. Karakter bentuk buah dan biji agak
lonjong dapat digunakan sebagai penseleksi pohon berkadar safrol biji dan
myristicin biji tinggi. Hubungan antar komponen mutu tidak memperlihatkan
korelasi yang tinggi.
Collections
- MT - Agriculture [3677]