Produksi Tanaman Cabai Sistem Tumpang Sari dengan Tanaman Kubis dan Sawi Putih di UD Mitra Tani Parahyangan, Cianjur
View/ Open
Date
2020Author
Visasti, Khurul
Kartika, Juang Gema
Rahayu, Megayani Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Tumpang sari merupakan salah satu program intensifikasi pertanian yang dapat digunakan sebagai alternatif meningkatkan hasil panen per luasan. Pola tanam tumpang sari dapat meningkatkan produksi tanaman, menambah pendapatan petani, serta menghindari kegagalan pada satu jenis tanaman. Kegiatan magang di usaha dagang (UD) Mitra Tani Parahyangan secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengalaman, keterampilan teknis dan manajerial dalam pengelolaan produksi sayuran dan secara khusus bertujuan untuk memperoleh informasi tentang produksi cabai (tanaman utama) sistem tumpang sari dengan tanaman kubis dan sawi putih (tanaman pendamping) serta mengevaluasi komoditas melalui analisis usahatani. Metode yang digunakan adalah metode langsung dan metode tidak langsung. Pengamatan meliputi umur panen (MST), bobot hasil panen (kg), luas lahan (m2) dan analisis usahatani. Hasil nilai R/C ratio yang diperoleh menunjukkan bahwa pada tanaman cabai yang ditumpangsarikan dengan kubis memiliki nilai R/C ratio sebesar 3.20, sedangkan tanaman cabai yang ditumpangsarikan dengan sawi putih memiliki nilai R/C ratio sebesar 3.21. Kelayakan usaha tani antara keduanya menguntungkan dan layak diusahakan karena R/C ratio >1.