Tanggap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung terhadap Waktu Tanam Menurut Tingkat Radiasi Matahari
View/ Open
Date
2020Author
Humoen, Maria Imelda
Yahya, Sudirman
Supijatno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penentuan waktu tanam yang tepat dapat mengurangi dampak negatif dari
rendahnya ketersediaan air dan radiasi matahari pada fase pertumbuhan dan hasil
tanaman jagung. Selain itu, keberhasilan budidaya komoditas tanaman juga
dipengaruhi oleh pemilihan varietas yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
menentukan waktu tanam yang efektif untuk mendapatkan radiasi dan air serta hasil
panen yang optimal, (2) menentukan varietas yang sesuai dengan waktu tanam dan
dapat mengoptimalkan pemanfaatan radiasi dan air.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2019 di Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Naibonat-NTT. Percobaan faktorial tiga
faktor dilakukan di lahan dengan menggunakan rancang petak-petak terpisah (splitsplit
plot design). Faktor pertama ditempatkan di petak utama, yaitu tiga jadwal
penanaman yang terdiri dari tanggal 26 Februari 2019, tanggal 12 Maret 2019,
tanggal 26 Maret 2019. Faktor kedua ditempatkan pada anak petak yaitu tiga
varietas jagung yang terdiri dari varietas Pena muti m'naes, Lamuru, dan Pioneer-
36. Faktor ketiga ditempatkan sebagai anak-anak petak, yaitu 2 taraf penyiraman
yang terdiri dari: tidak disiram dan disiram.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tanam tanggal 12 Maret 2019
merupakan waktu tanam yang tepat dan sesuai dengan tingkat ketersediaan radiasi
matahari dan air sehingga memberikan hasil yang lebih baik terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung dibandingkan dengan waktu tanam lainnya. Varietas
Pioneer-36 yang ditanam pada tanggal 12 Maret 2019, memberikan pertumbuhan
dan hasil tertinggi dibandingkan varietas lainnya. Penanaman jagung varietas
Pioneer-36 tanggal 12 Maret 2019, pada ketersediaan air dan radiasi yang cukup
dengan penggunaan yang lebih efisien dan tingkat intersepsi radiasi matahari yang
lebih tinggi menghasilkan produktivitas tertinggi yaitu 8.47 ton ha-1. Hal tersebut
didukung oleh adanya keselarasan tanggap kapasitas source (luas daun) dan
kapasitas sink (ukuran tongkol).
Collections
- MT - Agriculture [3778]