Analisis kebutuhan pelatihan karyawan pada tingkat supervisor di PT. Jakaranatama Kantor Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Industri mi instan (noodle) merupakan industri yang sangat prospektif. Kondisi ini dikarenakan tingginya permintaan (demand) pasar sehingga menyebabkan peningkatan produksi yang terus menerus dari tahun ke tahun. Agar dapat eksis dalam industri ini diperlukan suatu sistem manajemen dengan dukungan SDM berkualitas. Sadar akan hal itu, PT. Jakaranatama tak luput dari usaha peningkatan kualitas SDM yang dimilikinya dengan mengadakan berbagai pelatihan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi aktual SDM para supervisor dan menganalisis kebutuhan pelatihannya serta memberikan rekomendasi sistem pelatihan yang dianggap sesuai dengan kondisi aktual karyawan. Penelitian dilakukan di PT. Jakaranatama Ciawi, Bogor pada bulan September-Oktober 2005. Teknik pemilihan responden dengan metode sensus yakni mengikutkan seluruh supervisor yang berjumlah 28 supervisor. Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan wawancara serta kuisioner, pengamatan langsung serta studi kepustakaan. Analisis penentuan kebutuhan pelatihan dilakukan dengan menggunakan metode Training Need Assesment Tool (TNAT). Metode ini pada dasarnya metode yang mengkomparasikan antara Kemampuan Kerja Pribadi (KKP) aktual karyawan dengan Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ) karyawan yang diharapkan oleh perusahaan. Pada proses analisis kemampuan kerja ini digunakan data yang didapat dalam kuisioner isian karyawan berupa sejumlah pertanyaan yang dikategorikan ke dalam beberapa jenis iv kemampuan. Variabel data tersebut terlebih dahulu telah diberi bobot dalam pembobotan dengan menggunakan Skala Likert. Tujuan analisis ini untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan kerja karyawan. Analisis kebutuhan pelatihan ini dilakukan pada seluruh departemen yang ada di PT. Jakaranatama Ciawi dengan jumlah responden 28 orang. Aspek-aspek yang analisis yaitu: motivasi kerja, kedisiplinan dalam kerja, kepemimpinan, perencanaan dan pengorganisasian pekerjaan, team work, kemampuan komunikasi dan koordinasi kerja, kemampuan dalam mengambil keputusan, kualitas kerja, keterampilan dan pengetahuan kerja, dan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah. Hasil analisis kebutuhan pelatihan karyawan dengan menggunakan metode TNAT pada seluruh supervisor PT. Jakaranatama menunjukkan hasil yang cukup bervariasi. Untuk masing-masing departemen memiliki hasil dan prioritas pelatihan yang berbeda. Namun, jika aspek-aspek penelitian tersebut di kelompokkan maka ada 3 aspek besar yang harus diperhatikan. Aspek-aspek tersebut yaitu; kemampuan manajemen (management skill), keterampilan teknis (technical skill), dan aspek sikap sertapengembangan diri (attitude).
Collections
- UT - Agribusiness [4618]