Pengaruh Dana Keistimewaan dan Faktor Lain terhadap Kesejahteraan Masyarakat Dearah Istimewa Yogyakarta
View/ Open
Date
2020Author
Abikusno, RR Rahayu Jasmin Paramita
Juanda, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini didasari oleh kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mendapatkan otonomi khusus serta Dana Keistimewaan (DAIS) dari Pemerintah
Pusat. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari
DAIS dan faktor lain dari desentralisasi fiskal terhadap kesejahteraan masyarakat
khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesejahteraan masyarakat dapat
digambarkan dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tingkat kemiskinan.
Penggunaan data terdiri dari data time series selama periode 2014 hingga 2017 dan
data cross section yaitu 5 kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode
analisis berupa analisis deskriptif dan kuantitatif pada regresi dengan variabel
dummy Gunung Kidul dan ditinjau kembali dengan metode bootstrap. Hasil dari
penelitian menunjukkan variabel belanja daerah dipengaruhi oleh pendapatan
daerah yang secara statistik sama saja antara Kabupaten Gunung Kidul dengan
kabupaten/kota lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaruh DAIS terhadap
Belanja Modal (BM) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) positif tapi tidak
signifikan, dan sama saja antara Kabupaten Gunung Kidul dengan kabupaten/kota
lainnya. DAIS hanya berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Pegawai
Tidak Langsung (BPTL). Pengaruh faktor desentralisasi fiskal lainnya
menunjukkan hasil yang sama antara Kabupaten Gunung Kidul dengan
kabupaten/kota lainnya dimana BM dipengaruhi oleh DAK dan PAD, BBJ
dipengaruhi oleh DAK dan PAD, dan BPTL dipengaruhi oleh DAU. Pengaruh BBJ
terhadap Rataan Lama Sekolah (RLS) lebih besar di Kabupaten Gunung Kidul
dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Komponen
IPM yang menggambarkan kinerja daerah dipengaruhi oleh belanja daerah.
Perbedaan pengaruh komponen IPM terhadap IPM antara Kabupaten Gunung Kidul
dengan kabupaten/kota lainnya sama saja, kecuali pengaruh Harapan Lama Sekolah
(HLS) yang lebih tinggi di Kabupaten Gunung Kidul dibandingkan kabupaten/kota
lainnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam konteks ini AHH dipengaruhi oleh
BM dan BBJ, sedangkan HLS dan RLS dipengaruhi BBJ. Variabel-variabel
kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh kinerja daerah atau komponen IPM.
Sedangkan variabel kemiskinan hanya dipengaruhi oleh RLS dan tidak ada
perbedaan secara statistik antara Kabupaten Gunung Kidul dengan kabupaten/kota
lainnya.