Analisis Manfaat Ekonomi dan Alternatif Kebijakan Pengelolaan Limbah Padat Industri Ikan Tuna (Studi Kasus: Kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta).
View/ Open
Date
2020Author
Muhammad, Fadhil
Kusumastanto, Tridoyo
Osmaleli
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan produk ikan tuna semakin tinggi khususnya untuk pasar ekspor
sehingga aktivitas penangkapan dan pengolahan ikan tuna meningkat. Pelabuhan
Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) merupakan pelabuhan
perikanan terbesar di Indonesia dengan 65% ikan yang didaratkan adalah jenis ikan
tuna. Industri pengolahan perikanan di Kawasan PPSNZJ menghasilkan limbah
padat ikan tuna yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan
untuk: (1) mengkaji pemanfaatan dan karakteristik usaha pengolahan limbah padat
ikan tuna di Kawasan PPSNZJ; (2) mengestimasi besarnya nilai tambah dan
pendapatan usaha dalam pengolahan limbah padat ikan tuna; (3) mengestimasi
besarnya penyerapan tenaga kerja pada usaha pengolahan limbah padat ikan tuna,
dan (4) menganalisis prioritas alternatif kebijakan pengelolaan limbah padat ikan
tuna di Kawasan PPSNZJ. Penelitian ini menggunakan metode survei dan metode
analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, nilai tambah dengan
metode Hayami, pendapatan usaha, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa limbah padat ikan tuna dimanfaatkan menjadi
bahan campuran pakan dan minyak ikan, serta karakteristik usaha pengolahan
limbah padat ikan tuna termasuk kelompok usaha mikro. Nilai tambah rata-rata
yang dihasilkan dari usaha pengolahan limbah padat ikan tuna sebesar Rp 828/kg
limbah padat ikan tuna. Pendapatan rata-rata usaha pengolahan limbah padat ikan
tuna sebesar Rp 21.756.488/bulan dengan nilai R/C sebesar 1,63. Jumlah HOK
yang dibutuhkan oleh usaha pengolahan limbah padat ikan tuna sebesar 96
HOK/bulan. Prioritas utama alternatif kebijakan pengelolaan limbah padat ikan
tuna adalah kerjasama dalam mengolah limbah padat ikan tuna antara masyarakat
dan pelaku industri.