Evaluasi Kesehatan Pohon di Taman Margasatwa Ragunan Berbasis Teknologi Sonic Tomograhpy
Abstract
Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bukan saja merupakan kebun binatang
terbesar di Indonesia, tetapi juga merupakan “oase hijau” yang sangat luas dan asri
di kota metropolitan Jakarta. Lanskap kebun binatang tersebut terhampar seluas 140
hektar dan ditumbuhi sekitar 52.700 pohon yang sangat penting fungsinya, baik
secara sosial, ekonomis, maupun ekologis termasuk sebagai peneduh bagi satwa
peliharaan. Namun demikian keberadaan pepohonan di TMR juga memiliki risiko
berupa patah cabang atau tumbangnya pohon yang mengancam keselamatan satwa,
pengunjung, atau properti. Apalagi di area tersebut tumbuh pohon-pohon tua
berdiameter besar (old and large trees) yang memiliki nilai ekologis dan historis
yang tinggi. Oleh karena itu kesehatan pepohonan di kawasan tersebut perlu
dievaluasi secara berkala. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi
kesehatan pohon di TMR. Pohon sasaran dipilih yang berumur tua dan lokasinya
berdekatan dengan target (satwa, pengunjung, properti) sebanyak 50 pohon.
Evaluasi kesehatan pohon sasaran dilakukan baik secara visual maupun
menggunakan teknologi sonic tomography. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lima pohon (10%) tergolong sehat dan tidak membahayakan, 31 pohon (62%)
tergolong cukup sehat dan cukup aman, 12 pohon (24%) tergolong kurang sehat
dan agak membahayakan, serta masing-masing satu pohon tidak sehat atau
membahayakan dan sangat membahayakan. Cacat yang paling banyak ditemukan
pada pohon sasaran adalah arsitektur pohon yang buruk (62%), masalah perakaran
(58%), dan batang atau cabang kodominan (40%). Sangat penting dilakukan
perawatan kondisi kesehatan pohon di TMR. Pohon dengan resiko kegagalan
membahayakan atau sangat membahayakan perlu segera dilakukan tindakan berupa
penebangan. Terhadap pohon miring dan memiliki batang kodominan perlu
diperkuat biomekaniknya dengan bantuan slang dinamis, dan penopangan.
Collections
- UT - Forest Products [1982]