Profil Metabolit Sekunder dan Kualitas Daun Enam Aksesi Kelor (Moringa oleifera Lam.).
View/ Open
Date
2020Author
Tefani, Fajerin Maudina
Kartika, Juang Gema
Kurniawati, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelor (Moringa oleifera L.) merupakan tanaman perdu yang dimanfaatkan
daun dan bijinya dalam bentuk kapsul sebagai suplemen. Kelor memiliki sumber
keragaman yang tinggi berdasarkan pertumbuhan, produksi, dan kualitas yang
disebabkan dari perbedaan asal kelor. Penelitian terdiri dari dua percobaan.
Penelitian pertama bertujuan mengetahui informasi data pertumbuhan dan panen
serta profil metabolit sekunder daun kelor dari enam aksesi. Penelitian kedua
bertujuan menentukan kombinasi yang sesuai antara aksesi dan pengeringan untuk
mendapatkan kadar vitamin C, kalium, dan kalsium serta kemampuan rehidrasi
yang tertinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2019
di Kebun Percobaan Leuwikopo, Dramaga, Bogor. Percobaan pertama
menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu aksesi. Percobaan
kedua dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu aksesi dan suhu pengeringan. Aksesi daun
kelor terdiri dari 6 aksesi yaitu Bogor, Cirebon, Kediri, Lhokseumawe, Pasuruan,
dan Probolinggo. Pengeringan daun kelor dilakukan menggunakan food
dehydrator dengan suhu 35 oC, 45 oC, dan 55 oC. Percobaan pertama
menghasilkan aksesi tanaman kelor dengan pertumbuhan dan bobot panen
tertinggi adalah aksesi Cirebon. Profil metabolit sekunder yang terkandung dalam
enam aksesi daun kelor adalah terpenoid, karotenoid, steroid, saponin, dan
alkaloid. Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa pada semua aksesi, suhu
pengeringan 35 oC menghasilkan kualitas kelor terbaik.